kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45865,30   3,63   0.42%
  • EMAS1.361.000 -0,51%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tembus 20,16 Juta Per April, Jumlah Investor Kripto Indonesia Terbesar ke-7 Dunia


Senin, 10 Juni 2024 / 19:06 WIB
Tembus 20,16 Juta Per April, Jumlah Investor Kripto Indonesia Terbesar ke-7 Dunia
ILUSTRASI. Berdasarkan data OJK, jumlah investor kripto Indonesia merupakan yang terbesar ketujuh di dunia.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Masyarakat Indonesia semakin banyak yang berinvestasi kripto. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah investor kripto Indonesia merupakan yang terbesar ketujuh di dunia.

Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK, Hasan Fawzi, mengungkapkan bahwa jumlah total investor aset kripto tercatat sebesar 20,16 juta investor per akhir April 2024. Terdapat peningkatan 410.000 investor baru dari bulan sebelumnya yang sebanyak 19,75 investor.

“Ini menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh sebagai negara dengan jumlah investor aset kripto terbesar di dunia,” ujar Hasan dalam Rapat Dewan Komisioner OJK, Senin (10/6).

Sementara itu, nilai transaksi aset kripto mengalami penurunan dari Rp103,58 triliun pada Maret 2024 menjadi Rp52,3 triliun pada akhir April 2024. Walau demikian, secara akumulatif nilai transaksi aset kripto sepanjang tahun 2024 telah mencapai nilai Rp211,10 triliun, atau mencatat peningkatan hingga 328,63% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 lalu.

“Terkait perkembangan aktivitas aset kripto di Indonesia, pertumbuhan jumlah investor dan nilai transaksi aset kripto domestik mengalami dinamika tersendiri,” jelas Hasan.

Baca Juga: Harga Bitcoin Masih Konsolidasi, Arah Bunga The Fed Jadi Sentimen Penggerak

CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis, mencermati peningkatan adopsi kripto di Indonesia di sepanjang tahun ini berkaitan dengan semakin menariknya harga Bitcoin (BTC). Seperti diketahui, harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu sempat melonjak ke level tertinggi hampir sentuh US$74.000.

"Selain itu, minat institusional terhadap ETF Bitcoin Spot di Amerika Serikat terus menguat, sehingga mendorong harga BTC dan meningkatkan minat masyarakat untuk masuk ke pasar dan berinvestasi di kripto," ujar Yudho kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Menurut Yudho, banyak investor kripto di Indonesia pada awal tahun masih memiliki optimisme tinggi bahwa kebijakan The Fed untuk menurunkan suku bunga tiga kali pada tahun ini akan terealisasi, meskipun inflasi masih tinggi.

Baca Juga: Harga Bitcoin Naik Tipis ke US$ 71.000, Intip Prospek ke Depannya

Terkait penurunan nilai transaksi di bulan April 2024, Tokocrypto melihat fenomena itu disebabkan oleh penurunan harga Bitcoin. Seperti diketahui, pasar kripto sangat bergejolak pada bulan April dengan harga Bitcoin turun ke level US$ 60.000.

"Penurunan Bitcoin ini juga mempengaruhi banyak altcoin, yang mengakibatkan kerugian nilai yang signifikan secara keseluruhan," kata Yudho kepada Kontan.co.id, Kamis (23/5).

Yudho menambahkan, tekanan inflasi AS yang sedang meninggi pada bulan April, serta ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel, turut menambah lapisan ketidakpastian. Faktor-faktor itu telah memengaruhi lanskap keuangan yang lebih luas dan berdampak pada keputusan investasi dan stabilitas pasar selama periode tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Pre-IPO : Explained Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM)

[X]
×