Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri kripto tanah air menunjukkan pertumbuhan signifikan selama tahun 2023. Kepastian regulasi di tengah berbagai sentimen positif telah mendukung industri aset digital tersebut.
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat adanya 18,51 juta investor aset kripto di Indonesia hingga akhir tahun 2023. Ini mencerminkan pertumbuhan investor kripto tanah air sekitar 9,8% secara tahunan (Year on Year/YoY).
Sementara itu, transaksi aset kripto mencapai Rp 149,25 triliun di tahun 2023. Meski terjadi penurunan transaksi sekitar 51% YoY dari posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp 306,4 triliun, industri ini dinilai tetap menunjukkan potensi ekonomi yang kuat.
Baca Juga: Indonesia Berpeluang Menjadi Crypto Hub di Kawasan Asia
Bappebti telah mengambil langkah proaktif dalam mengatur pasar aset kripto. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 501 aset kripto yang resmi terdaftar, serta 33 Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) yang terdaftar dan teregulasi.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Senjaya mengatakan, langkah tersebut mencerminkan komitmen pemerintah Indonesia dalam menciptakan lingkungan perdagangan yang aman, adil, dan mendorong inovasi ekonomi. Tujuannya tidak hanya untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang aman dan terpercaya, tetapi juga untuk mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi.
“Langkah Bappebti ini merefleksikan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengintegrasikan inovasi aset digital dengan tatanan regulasi yang kokoh,” ujar Tirta dalam acara Indonesia Crypto Outlook 2024 yang diselenggarakan Tokocrypto, Rabu (31/1).
Tahun 2023 menunjukkan pemulihan pasar kripto dengan total kapitalisasi pasar meningkat sekitar 108%. Pertumbuhan ini terutama disebabkan oleh kemajuan di kuartal I dan IV, dengan peningkatan masing-masing sebesar 48,3% dan 54,4%, sebuah kontras yang signifikan dibandingkan penurunan pasar sekitar 64% pada tahun 2022.
Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal mengamati, kinerja luar biasa di tahun lalu didukung oleh berbagai perkembangan positif dalam dunia kripto. Di antaranya adalah optimisme terhadap ETF Bitcoin spot dan antisipasi halving Bitcoin. Selain itu, pasar kripto didukung kondisi makroekonomi yang lebih stabil seperti pertumbuhan PDB global yang konsisten dan penurunan inflasi.
Bitcoin masih menjadi kripto paling dominan yang menguasai 50,2% dari total kapitalisasi pasar. BTC juga menjadi aset dengan pertumbuhan terbaik setiap tahunnya dalam delapan tahun terakhir.
Baca Juga: Transaksi Kripto Di Indonesia Diharapkan Kembali Setingkat Capaian Tahun 2021
“Potensi BTC semakin besar pada saat momen halving Bitcoin di mana rewards yang didapatkan oleh penambang Bitcoin akan di bagi menjadi setengah menyebabkan penurunan penawaran di market sedangkan permintaan cenderung tetap atau bertambah,” ungkap Iqbal dalam kesempatan yang sama.
Chief Executive Officer (CEO) Tokocrypto Yudhono Rawis mengungkapkan bahwa Tokocrypto juga mencatat pencapaian signifikan seiring pertumbuhan industri selama tahun 2023. Tokocrypto mendominasi sekitar 43% pasar kripto Indonesia di tahun 2023, dengan lebih dari 3,2 juta pengguna dan transaksi harian rata-rata melebihi US$30 juta.
Yudho berujar, transaksi tersebut mencakup lebih dari 380 jenis token dan koin, sehingga menjadikan Tokocrypto salah satu sosok penting dalam evolusi industri kripto di Indonesia. Tokocrypto telah menunjukkan komitmen penuh untuk membentuk masa depan industri blockchain dan aset digital di Tanah Air.
“Kami di Tokocrypto bangga menjadi bagian dari transformasi digital ini dan mengambil inisiasi terdepan. Langkah-langkah yang diambil oleh Bappebti, serta dukungan penuh dari pemerintah, memberikan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan industri kripto di Indonesia,” jelas Yudho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News