kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,58   -0,44   -0.05%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor Kripto Tanah Air Meningkat Jadi 18,83 Juta Orang di Januari 2024


Jumat, 01 Maret 2024 / 10:04 WIB
Investor Kripto Tanah Air Meningkat Jadi 18,83 Juta Orang di Januari 2024
ILUSTRASI. Jumlah investor kripto di Indonesia terus menunjukkan tren positif di awal tahun 2024.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Jumlah investor kripto di Indonesia terus menunjukkan tren positif di awal tahun 2024. Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), total investor kripto mencapai 18,83 juta orang per Januari 2024.

Jumlah tersebut menandakan kenaikan 1,73% dibandingkan bulan Desember 2023 yang sebanyak 18,51 juta orang. Jika dibandingkan setahun lalu, pertumbuhan investor kripto tercatat mencapai 11,7% dari 16,86 juta orang pada Januari 2023.

CEO Tokocrypto Yudhono Rawis memandang, pertumbuhan investor kripto di Indonesia menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap aset digital ini semakin tinggi. Hal itu seiring dengan kesadaran akan potensi investasi yang dimilikinya.

“Di platform Tokocrypto, turut terjadi peningkatan signifikan jumlah pengguna baru, yang sejalan dengan kenaikan harga Bitcoin. Ini mencerminkan antusiasme yang meningkat dari masyarakat terhadap investasi kripto,” kata Yudho dalam siaran pers, Kamis (29/2).

Baca Juga: Terangkat ETF Spot, Bitcoin Menuju Rekor Harga Tertinggi

Yudho menambahkan, edukasi dan literasi yang gencar dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk Bappebti dan platform perdagangan aset kripto, turut mendorong pertumbuhan investor kripto. Selain itu, faktor lain seperti perkembangan teknologi blockchain dan regulasi yang semakin jelas juga memberikan kepercayaan bagi masyarakat untuk berinvestasi di aset kripto.

Namun peningkatan jumlah investor kripto di awal tahun ini tidak diikuti oleh nilai transaksi kripto yang terpantau turun. Bappebti mencatat nilai transaksi kripto sebesar Rp 21,57 triliun pada Januari 2024, turun 20,8% dibandingkan Desember 2023, tetapi naik dibandingkan setahun lalu sekitar 77,7% dari posisi Rp 12,14 triliun.

“Penurunan nilai transaksi kripto pada Januari 2024 kemungkinan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti koreksi harga Bitcoin dan beberapa aset kripto lainnya, serta situasi makroekonomi global yang tidak menentu,” jelas Yudho.

Baca Juga: Harga Bitcoin Mendekati All Time High, Simak Sentimen Pendorongnya

Walaupun demikian, Yudho menuturkan, kenaikan harga Bitcoin terjadi pada bulan Februari yang kemungkinan telah memberikan dorongan positif terhadap nilai transaksi kripto selama periode tersebut. Seiring dengan meningkatnya harga Bitcoin, para investor cenderung lebih aktif dalam melakukan transaksi, sehingga mungkin telah mengimbangi atau bahkan mengatasi penurunan nilai transaksi yang terjadi pada bulan sebelumnya.

Oleh karena itu, Yudho mendorong pemerintah untuk terus memajukan industri kripto dengan regulasi yang mendukung inovasi dan tidak memberatkan pelaku industri. Regulasi yang tepat dan kondusif akan membantu industri kripto di Indonesia untuk berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

“Diharapkan ke depannya, pemerintah dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku industri, untuk menciptakan ekosistem kripto yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia,” pungkas Yudho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×