Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin kesulitan mendekati level tertinggi sepanjang masa di level US$ 75.000 dan masih berkonsolidasi. Pada Jumat (7/6), BTC sempat merosot di bawah US$ 70.000. Sedangkan pada perdagangan Senin (10/6) pukul 15.30 WIB, berdasarkan CoinmarketCap harga Bitcoin naik 0,20% ke US$ 69.467.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan, secara teknikal, zona dukungan US$ 69.000 saat ini menahan Bitcoin untuk tidak turun kembali menuju level US$ 60.000. Fyqieh pun melihat, BTC ke depannya dapat menembus di atas level resistensi US$ 72.000, reli menuju rekor tertinggi US$ 75.000.
“Karena pada pekan ini akan menjadi momentum penting bagi kelanjutan reli Bitcoin. Kalau saya nilai harga Bitcoin dapat mencapai level tertinggi baru, sesuai prediksi sebelumnya ke level US$ 75.000,” kata Fyqieh kepada Kontan.co.id, Senin (10/6).
Selain itu, Fyqieh mengatakan, di tengah skenario pasar yang sedang bergejolak, investor kripto akan terus memantau angka-angka inflasi utama pada minggu ini, dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan Mei yang dijadwalkan akan dirilis pada Rabu (12/6).
Menurut dia, data CPI menjadi alat pengukur utama untuk mengukur perubahan harga, sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat inflasi saat ini di AS.
Baca Juga: Harga Bitcoin Naik Tipis ke US$ 71.000, Intip Prospek ke Depannya
Meskipun pasar secara luas mengantisipasi untuk mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah, pernyataan The Fed akan menjelaskan potensi langkah bank sentral di masa depan.
Fyqieh bilang, para pengamat pasar kripto sebelumnya memperkirakan setidaknya dua kali penurunan suku bunga The Fed tahun ini, dengan taruhan yang kuat pada bulan November.
“Mengingat hal tersebut, pernyataan The Fed akan memainkan peran penting dalam membentuk kinerja pasar kripto di masa depan pada minggu ini,” kat di.
Di sisi lain, setelah keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) pekan lalu untuk memangkas suku bunga sebesar 25 bps poin, optimisme melonjak pesat di pasar kripto. Kemudian, beberapa pengamat pasar juga memperkirakan langkah serupa akan dilakukan oleh The Fed dalam beberapa hari mendatang.
Dengan faktor-faktor tersebut, Fyqieh mengatakan, saat ini, Bitcoin menunjukkan tanda-tanda bullish yang kuat dengan posisinya di atas Exponential Moving Average (EMA) 50-day dan 200-day. Indikator teknis ini mengirimkan sinyal bahwa harga BTC memiliki kecenderungan untuk terus naik.
Dia menyebutkan, penembusan BTC ke level US$ 70.000 bisa menjadi pemicu pergerakan ke level tertinggi. Kata Fyqieh, apabila BTC berhasil menembus di atas US$ 71.992, maka ada potensi besar untuk mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 73.808.
Secara keseluruhan, dia menjelaskan, kondisi pasar saat ini memberikan gambaran yang optimis untuk Bitcoin, namun para investor perlu tetap waspada terhadap faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi pergerakan harga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News