kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Tekanan terhadap saham sektor konsumer sedikit mereda


Senin, 28 Mei 2018 / 07:45 WIB
Tekanan terhadap saham sektor konsumer sedikit mereda


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan terhadap harga saham emiten konsumer mulai mereda. Memang, sejak awal tahun hingga Jumat lalu (ytd), indeks saham konsumer melorot 13,77%. Tapi dalam sepekan terakhir, indeks ini menguat 3,69%.

Analis Senior Paramitra Alfa Sekuritas William Siregar memprediksi sektor konsumer akan naik hingga akhir tahun nanti. "Kenaikan tidak signifikan, tapi tetap menarik," kata dia, kemarin.

Secara historis, prospek sektor konsumer selalu naik di kuartal kedua, karena ada momentum libur lebaran yang mendongkrak konsumsi masyarakat. Apalagi, tahun ini ada pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi pensiunan.

Target pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua mungkin akan meningkat. "Apalagi sektor konsumsi sudah menurun signifikan sejak awal tahun ini," jelas William.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengungkapkan, kebangkitan indeks konsumer lebih bersifat sementara. Hal ini mengingat The Fed menyatakan tidak akan mengerek bunga acuan secara agresif tahun ini.

Selain itu, menguatnya saham konsumer juga didukung kecenderungan koreksi imbal hasil SUN AS. Indikasinya, lelang surat utang negara (SUN) lokal mulai diserap pasar dan investor asing. Ini menyebabkan arus dana asing kembali masuk (capital inflow).

Adapun momentum Ramadan dinilai turut mengerek indeks konsumer. Konsumsi tahun ini juga akan didorong pilkada. "Jadi, ada lebaran dan Pilkada, harusnya sektor consumer goods itu jadi pilihan yang menarik, karena kemungkinan demand mereka meningkat," ujar dia.

Di sisi lain, saham konsumer dinilai defensif, sehingga ketika ada potensi koreksi masih sanggup bertahan dan cepat rebound. Hingga akhir tahun, Hans merekomendasikan beberapa saham konsumer, seperti UNVR, INDF, ICBP dan MYOR.

Sedangkan saham konsumer yang menjadi rekomendasi William hingga akhir tahun adalah HMSP dengan target Rp 4.200 per saham. "Sedangkan saham konsumer lainnya seperti INDF, ICBP dan MYOR akan tetap menarik. Tapi ruang potensi kenaikannya sangat terbatas," ungkap William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×