kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tekan eksposure piutang tak tertagih, IPCC perbaiki kolektabilitas piutang


Selasa, 18 Mei 2021 / 12:10 WIB
Tekan eksposure piutang tak tertagih, IPCC perbaiki kolektabilitas piutang
ILUSTRASI. Petugas berdiri di dekat deretan mobil baru yang terparkir di PT Indonesia Terminal Kendaraan atau IPC Car Terminal, Cilincing, Jakarta, Kamis (11/2/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi

Ia menambahkan skema SCF memungkinkan IPCC menerima pembayaran dari perbankan atas layanan yang diberikan IPCC kepada para pelanggannya dalam jangka waktu yang lebih singkat setelah nota penagihan diterbitkan.

Selanjutnya, pihak pengguna jasa yang akan melakukan pembayaran kepada perbankan. Dengan terjalinnya kerja sama tersebut maka penyelesaian piutang ke depannya akan lebih terkendali dan terselesaikan dengan baik.

Dengan demikian, lanjut Reza, arus kas operasi perseroan pun akan lebih lancar ke depannya sehingga menjaga performance keuangan IPCC yang lebih baik.

Baca Juga: Buka peluang kerek produksi, ABM Investama (ABMM) cermati pergerakan harga batubara

Di sisi lain, untuk menjaga keberlangsungan pemberian jasa layanan Kepelabuhan kepada para pelanggan, IPCC juga memberlakukan metode Cash Management System (CMS) dimana para pengguna jasa memberikan deposit sejumlah tertentu sebelum dilakukannya bongkar muat dari dan ke kapal Ro-Ro.

Dengan adanya CMS maka diharapkan dapat mencegah timbulnya piutang baru seiring dengan sudah adanya pembayaran di awal yang dilakukan.

Sebagai tambahan informasi bahwa penyelesaian masalah piutang usaha ini menjadi concern dari manajemen IPCC karena menjadi bagian dari penilaian dan target Key Performance Indicator (KPI) Management. Di tahun 2020, average collection period (ACP) atas piutang ialah sebesar 78,81 hari dan di tahun 2021 diharapkan dapat menjadi 54,28 hari sesuai dengan target KPI.

Selanjutnya: Industri otomotif mulai pulih, Indospring (INDS) yakin kinerja di 2021 tumbuh positif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×