Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. Seperti seri terdahulu, obligasi negara ritel (ORI) seri 009 laris manis. Pemerintah berencana menambah target (upsize) penjualan ORI seri 009 menjadi Rp 13 triliun. Proyeksi ini meningkat dibandingkan penerbitan ORI seri 008 senilai Rp 11 triliun.
Sumber KONTAN di Kementerian Keuangan membisikkan, hingga kini total permintaan terhadap ORI 009 sudah lebih dari Rp 12 triliun. "Sehingga pemerintah akan menaikkan nilai penyerapan dari target semula," ujar sumber itu, Kamis (4/10).
Semula, pemerintah mematok target penyerapan ORI 009 sekitar Rp 12 triliun. Target itu berdasarkan estimasi penyerapan agen penjual. Pada 2 Oktober, pemerintah memberi kesempatan upsize ke masing-masing agen penjual. "Karena setiap agen diberi kesempatan upsize, maka total permintaan yang masuk di hari terakhir melebihi target semula," tutur dia.
Masa penawaran ORI 009 berlangung sejak 21 September hingga 5 Oktober. Penjatahan dijadwalkan 8 Oktober dan tanggal settlement pada 10 Oktober 2012.
Nilai minimal penempatan dana di ORI 009 sama seperti penerbitan terdahulu, yaitu Rp 5 juta. Sedangkan nilai maksimal pemesanan adalah Rp 3 miliar. ORI 009 menetapkan kupon 6,25% per tahun.
Sejumlah agen penjual ORI 009 mengaku kelebihan permintaan. Senior Vice President of Wealth Management Bank Mandiri, Inkawan D Jusi, mengatakan pihaknya mampu menyerap Rp 1,6 triliun dalam waktu dua pekan. Target awalnya adalah Rp 1,5 triliun. Kemudian pemerintah memberi tambahan kuota Rp 100 miliar sehingga menjadi Rp 1,6 triliun. "Sudah terserap semua," ujar dia.
Penyerapan ORI 009 di Bank Rakyat Indonesia juga telah melampui kuota awal senilai Rp 500 miliar. Bank BRI punya cara tersendiri untuk menarik investor. Iming-imingnya adalah, memberi uang pengembalian atau cash back 0,05% untuk investasi minimal Rp 500 juta. "Selain itu, investor bisa menjadikan ORI yang sudah dibeli sebagai agunan kredit. Nasabah dapat membeli ORI di seluruh kantor cabang BRI di Indonesia," tutur Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhammad Ali.
Senior Vice President Retail Investment and Consumer Treasury Head Citi Indonesia, Harsya Prasetyo, mengatakan permintaan ORI 009 yang masuk hingga Rabu (3/10) mencapai Rp 297,75 miliar. Nilai itu setara 75% dari total target Rp 397 miliar. "Rata-rata nasabah membeli Rp 200 juta," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News