Reporter: Narita Indrastiti, Avanty Nurdiana |
JAKARTA. Minat membeli obligasi negara ritel (ORI) seri 009, terbilang tinggi. Nilai pemesanan ORI 009, hingga Rabu (26/9), mencapai 61% dari indikasi penerbitan, yaitu Rp 12 triliun. Masa penawaran perdana ORI 009 pada 21 September 2012.
Loto S Ginting, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, mengatakan, pemesanan ORI 009 sampai 26 September mencapai Rp 7,4 triliun. Skema baru minimum holding period yang ditetapkan pemerintah dalam penjualan obligasi seri ini, tidak menyurutkan minat menempatkan dana di ORI.
Beberapa agen penjual yang kebanjiran permintaan, sudah berniat meminta tambahan jatah penjualan ORI 009 ke pemerintah. Henry Koenaifi, Direktur Consumer Banking Bank Central Asia (BCA) mengaku, menjual sekitar
Rp 1 triliun selama empat hari. "Di hari pertama kami bisa menjual sebesar Rp 800 miliar," ujar dia, Rabu (26/9).
Dari hasil penjualan sebesar itu, BCA telah memenuhi 83,3% dari target penjualannya, Rp 1,2 triliun. Target itu jauh lebih besar dari target penjualan ORI sebelumnya yang hanya Rp 800 miliar.
Wang Wardhana, Head of Consumer Banking Market Sales Wealth Management Standard Chartered, mengatakan, ada peningkatan penjualan seri 009 dibanding ORI dan sukuk ritel seri terdahulu. "Penjualannya sudah sesuai dengan target kami setiap hari," kata dia. Sayang, Wang tidak mau menyebut target nominal penjualan ORI di bank tersebut.
Kupon masih menarik
Bank Negara Indonesia (BNI) bahkan sudah mencapai target penjualan yang ditargetkan pemerintah. Kemarin, BNI sudah menjual ORI 009 lebih dari Rp 1,2 triliun.
Noviana C Purnamasari, Vice President Emerald and Affluent Segment Bank Negara Indonesia, menjelaskan, dari jatah penjualan dari pemerintah sebesar Rp 1,2 triliun, BNI akan meminta tambahan Rp 300 miliar menjadi Rp 1,5 triliun.
Noviana menuturkan, tenor ORI yang pendek disukai karena pasar sedang rawan. Mereka yang membeli ORI melalui BNI tidak hanya memesan dalam jumlah besar. Jika dirata-rata nilai pesanan pembeli berkisar Rp 100 juta - Rp 150 juta.
Senior Vice Presiden of Wealth Management Bank Mandiri, Inkawan D. Jusi, mengatakan, Bank Mandiri menargetkan bisa menyerap ORI 009 lebih dari Rp 1 triliun.
Jika dibandingkan dengan kupon ORI 008 sebesar 7,3%, kupon ORI 009 lebih rendah 105 basis poin (bps). Namun Analis Obligasi NC Securities, I Made Adi Saputra melihat, kupon itu masih menguntungkan dalam kondisi makro ekonomi terkini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News