kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tambang emas Martabe jadi penyokong pendapatan United Tractors (UNTR) di 2019


Jumat, 28 Februari 2020 / 14:27 WIB
Tambang emas Martabe jadi penyokong pendapatan United Tractors (UNTR) di 2019
ILUSTRASI. Sejumlah alat berat Komatsu milik United Tractors (kanan) dan PT Kobexindo (kiri) dipajang saat pameran Mining Indonesia 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (18/9). 2019


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019, PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan bersih senilai Rp 84,43 triliun atau turun 0,22% dibandingkan dengan realisasi pendapatan tahun lalu yakni Rp 84,62 triliun.

Meski demikian, Entitas Grup Astra tersebut berhasil menorehkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 11,31 triliun atau naik tipis 1,68% secara tahunan.

Melansir laporan perkembangan usaha UNTR dari laman Bursa Efek Indonesia (BEI), unit usaha kontraktor pertambangan berkontribusi sebesar 47% dari total pendapatan konsolidasian.

Baca Juga: Kinerja ASII Stagnan, UNTR Masih Jadi Andalan

Secara berturut-turut, lini bisnis mesin konstruksi, pertambangan batubara, pertambangan emas, dan industri konstruksi memberikan kontribusi sebesar 27%, 13%, 9% dan 4% terhadap total pendapatan bersih konsolidasian sepanjang 2019.

Dari unit usaha mesin konstruksi, volume penjualan alat berat Komatsu hanya 2.926 unit atau turun 40% jika dibandingkan tahun 2018. Penurunan tersebut disebabkan oleh melemahnya penjualan alat berat dari sektor pertambangan dan perkebunan. Namun, penjualan tersebut melebih target yang dipasang UNTR, yakni sebanyak 2.900 unit.

Penjualan produk merek lainnya yaitu UD Trucks juga mengalami penurunan dari 808 unit menjadi 420 unit. Selain itu, penjualan produk Scania turun dari 792 unit menjadi 432 unit.

Sementara itu,unit usaha di bidang kontraktor penambangan yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) juga mengalami penurunan kinerja. PAMA membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 39,3 triliun atau turun 3% dibandingkan tahun 2018.

Baca Juga: Simak target United Tractors (UNTR) untuk tahun 2020

Unit usaha di bidang pertambangan batubara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) tercatat mengalami kenaikan kinerja. Pendapatan unit usaha Pertambangan meningkat sebesar 6% menjadi Rp10,7 triliun.

Realisasi penjualan batubara TTA mencapai 8,5 juta ton ( termasuk 1,2 juta ton batubara kokas) atau naik sebesar 21% dari 7,02 juta ton pada tahun 2018. Meski demikian, penjualan ini tidak mencapai target yang dipasang penghuni Indeks Kompas100 tersebut. Yakni sebesar 8,7 juta ton.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×