Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) telah menetapkan target kinerja operasional untuk beberapa lini bisnisnya. Tahun ini, emiten konstituen Indeks Kompas100 tersebut menargetkan penjualan alat berat Komatsu sekitar 2.900 unit.
Tahun lalu UNTR berhasil menjual 2.926 unit alat berat Komatsu atau sedikit melebihi target yang dipasang. Namun, Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, pencapaian tahun lalu belum mengubah target penjualan alat berat Komatsu untuk tahun ini.
Mayoritas penjualan alat berat Komatsu tahun lalu ditujukan pada sektor pertambangan (mining), yakni sebanyak 1.200 unit atau 41% dari total penjualan. Untuk tahun ini pun, Sara bilang penjualan terbesar diperkirakan masih berasal dari sektor pertambangan.
Adapun pangsa pasar Komatsu sepanjang 2019 mencapai 30% dari total permintaan secara nasional. Tahun ini, Sara optimistis pangsa pasar Komatsu akan meningkat. “Kami upayakan market share pada 2020 sekitar 35% secara nasional,” ujar Sara kepada Kontan.co.id, Kamis (27/2).
Baca Juga: Laba United Tractors (UNTR) naik tipis 1,68% pada 2019
Dari segmen konstruksi batubara oleh PT Pamapersada Nusantara, entitas grup Astra ini menargetkan dapat memproduksi 130 juta ton batubara atau sama dengan tahun lalu.
Sementara dari lini penjualan batubara lewat entitas anak usahanya, PT Tuah Turangga Agung, UNTR menargetkan mampu menjual 9,5 juta ton batubara atau naik dari tahun lalu yang hanya 8,7 juta ton.
Penurunan target hanya terjadi pada lini bisnis pertambangan emas lewat Agincourt Resources dari tambang emas Martabe. Jika tahun lalu UNTR menargetkan menjual 400.000 ons emas, maka tahun ini UNTR menargetkan menjual 360.000 ons hingga 370.000 ons emas.
Kepada Kontan.co.id beberapa waktu silam, Investor Relations United Tractors Ari Setiyawan mengatakan, penurunan target karena emas yang dikeruk pada tahun ini diambil pada lapisan yang lebih dalam. Biasanya, kandungan (grade) emasnya akan lebih rendah.
Baca Juga: Ambles 18,35% sejak awal tahun, ini rekomendasikan saham United Tractors (UNTR)
Dalam risetnya, Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menilai, segmen penambangan batubara dan penjualan emas tidak cukup untuk mengimbangi kinerja kontraktor penambangan yang lemah dan penurunan tajam dalam penjualan alat berat Komatsu.
“Perusahaan seharusnya melihat sedikit ekspansi margin, memberikan lebih banyak kontribusi dari bisnis dengan margin yang lebih tinggi seperti emas, dan kontribusi dari bisnis dengan margin lebih rendah seperti penjualan Komatsu,” tulis Hariyanto dalam riset, Rabu (26/2).
Hariyanto mengestimasi laba bersih UNTR sepanjang 2019 mencapai Rp 11,3 triliun. Proyeksi Hariyanto ini pas dengan laporan UNTR. Sebab, melansir laporan keuangan UNTR yang dirilis Kamis (27/2), anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini mencatatkan laba bersih senilai Rp 11,31 triliun.
Baca Juga: Pendapatan turun tipis, laba Astra International (ASII) mencapai Rp 21,71 triliun
Dengan memperhitungkan operasional sepanjang 2019, Hariyanto merevisi target harga UNTR menjadi Rp 19.300 per saham dengan tetap mempertahankan rekomendasi hold. Kamis (27/2), harga saham UNTR turun 2,36% ke Rp 17.575 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News