Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) berencana untuk refinancing utang perusahaan. Besarannya yang direncanakan tahun ini total Rp 2,6 triliun. Aksi ini dilakukan lantaran untuk menjaga rasio utang perusahaan dalam angka yang wajar.
Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Direktur Keuangan EXCL menyatakan pihaknya tengah mempertimbangkan opsi pendanaan itu. Saat ini dipertimbangan antara pinjaman perbankan maupun penerbitan obligasi. “Kami juga masih akan melihat pasar,” kata Adlan di Graha XL, Jakarta, Jumat (9/3).
Adlan menyatakan, secara bertahap EXCL akan mengurangi utang jatuh tempo. Yang terdekat, EXCL berencana refinancing utang jatuh tempo sebesar Rp 1,04 triliun pada Mei.
Utang ini merupakan hasil dari penerbitan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap II Tahun 2017 seri A. Obligasi syariah ini memiliki bunga 7,25% dengan jatuh tempo pada 8 Mei 2018. Sebelumnya, sukuk ini diterbikan pada 2 Mei 2017 lalu.
Selain itu, tahun ini EXCL juga memiliki utang jatuh tempo lainnya. Pada 2 Desember 2018, Sukuk Ijarah Berkelanjutan I XL Axiata Tahap I tahun 2015 seri B juga jatuh tempo. Utang dengan tenor 3 tahun ini, memiliki bunga 10,25%. Nilai utang ini sebesar Rp 258 miliar.
Sampai 2017, EXCL memiliki total liabilitas sebesar Rp 34,69 triliun. Liabilitas itu terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 15,23 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 19,46 triliun. Sedangkan jumlah ekuitas EXCL sampai dengan 2017 sebesar Rp 21,63 triliun.
Terkait dengan waktu penerbitan fasilitas pendanaan untuk refinancing, Adlan belum berani berkomentar banyak. Menurutnya, perusahaan juga sedang mencari momentum penerbitan yang tepat. Sebelumnya, EXCL juga sempat merestrukturisasi utang jatuh tempo sebesar Rp 1,2 triliun. “Kami sudah membayar yang Rp 1,2 triliun pada Januari,” kata Adlan.
Sebagai catatan, utang EXCL salah satunya juga dihitung untuk pembayaran akuisisi AXIS dari Saudi Telecom Company dan Teleglobal Investment B.V. Pada 19 Maret 2014, EXCL telah mengakuisisi dan mencatat nilai goodwill sementara senilai Rp 6,10 triliun. Namun, setelah penelaahan kembali nilai wajar aset tetap, nilai sementara goodwill sebelumnya diakui menjadi Rp 6,68 triliun.
Dalam catatan KONTAN, EXCL memang genjar mencicil utang-utangnya. Sebelum lewat instrumen pasar modal, pada 28 Maret 2016 EXCL juga melego 2.500 menara miliknya kepada Protelindo untuk mendapatkan dana segar. Dari aksi ini kemudian terkumpul dana sebesar Rp 3,56 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News