Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Penerbitan surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) diperkirakan sepi tahun ini. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi, penerbitan MTN tahun ini hanya berkisar Rp 4 triliun hingga Rp 5 triliun.
Estimasi itu tidak jauh berbeda jika dibandingkan realisasi penerbitan MTN tahun lalu yang sekitar Rp 4, 12 triliun. Direktur Utama Pefindo Ronald Tauviek Kasim merinci, mayoritas penerbitan MTN tahun lalu masih didominasi oleh perusahaan sektor keuangan senilai Rp 2,57 triliun.
Sedangkan sisanya merupakan perusahaan perbankan sebesar Rp 1,05 triliun, perusahaan konstruksi Rp 366 miliar, properti Rp 100 miliar, dan pertambangan Rp 35 miliar. Dari total penerbitan nasional Rp 4,12 triliun, Pefindo hanya memberikan peringkat senilai Rp 2 triliun.
Diantaranya, perusahaan keuangan sekitar Rp 450 miliar, perbankan Rp 1,05 triliun, konstruksi Rp 366 miliar, properti Rp 100 miliar, dan pertambangan Rp 100 miliar. Menurut Ronald, keputusan internal perusahaan yang memilih sumber pendanaan lain menjadi salah satu faktor penyebab sepinya penerbitan MTN.
"Beberapa tahun lalu ada perusahaan yang menerbitkan MTN dengan nilai cukup besar, namun akhirnya ditunda. Kemungkinan disebabkan oleh keputusan internal seperti induk perusahaan yang berubah pikiran," ujar Ronald, Jakarta, Rabu (12/2).
Dia mengakui, MTN menjadi salah satu alternatif perusahaan dengan peringkat rendah untuk mendapatkan pendanaan. Sebab, perusahaan berperingkat mini tersebut belum mampu menerbitkan obligasi sehingga beralih ke MTN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News