kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Surya Semesta (SSIA) Catat Marketing Sales Rp 1,55 Triliun di Semester I-2024


Senin, 05 Agustus 2024 / 13:11 WIB
Surya Semesta (SSIA) Catat Marketing Sales Rp 1,55 Triliun di Semester I-2024
ILUSTRASI. Suryacipta Square di Karawang. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatatkan penjualan pemasaran alias marketing sales senilai Rp 1,55 triliun.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mencatatkan penjualan pemasaran alias marketing sales senilai Rp 1,55 triliun atau setara 132,4 hektar di semester I 2024.

Marketing sales ini berasal dari PT Suryacipta Swadaya (SCS) yang merupakan bisnis utama perseroan.

Melansir keterbukaan informasi di laman BEI, raihan tersebut naik 12,93% secara tahunan alias year on year (yoy) dari 1 hektar senilai Rp 18,1 miliar pada periode sama tahun lalu.

VP Head of Investor Relations SSIA, Erlin Budiman, mengatakan, sebagian besar penjualan pemasaran berasal dari penjualan lahan ke BYD dengan total 108 hektar.

Baca Juga: Emiten Kawasan Industri Hadapi Tantangan Berat, Cek Rekomendasi Saham KIJA dan SSIA

“Pendirian pabrik EV oleh BYD di Subang Smartpolitan menandai langkah penting dalam mendorong mobilitas berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara,” katanya dalam keterbukaan informasi, dilansir Senin (5/8).

Pada 21 Juni 2024, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) SSIA telah menyetujui rencana untuk menjual sebagian saham perusahaan di PT Suryacipta Swadaya kepada investor dan penerbitan saham baru oleh PT Suryacipta Swadaya.

“Pada RUPSLB, SSIA juga menandatangani Akta Jual Beli Saham dan Akta Keputusan Pemegang Saham PT SCS, untuk penerbitan Saham Baru dengan nilai total Rp 3,1 triliun kepada PT Puri Bumi Lestari (PBL),” paparnya.

Sebelumnya, SSIA juga menaikkan target marketing sales tahun 2024 untuk Suryacipta City of Industry Karawang dan Subang Smartpolitan dari 65 hektar menjadi 184 hektar. Target baru itu setara dengan Rp 2,2 triliun dalam nilai penjualan.

Baca Juga: Tantangan Berat Menghadang, Cermati Rekomendasi Saham Emiten Kawasan Industri

“Dengan asumsi penjualan pemasaran tersebut tercapai dan dibukukan tahun ini, pendapatan konsolidasi 2024 SSIA diperkirakan meningkat sekitar 23% menjadi Rp 5,6 triliun, dengan laba bersih naik sekitar 182% menjadi Rp 500 miliar,” ungkapnya.

Dengan Subang Smartpolitan, pertumbuhan jangka pendek dan menengah SSIA terus bergantung pada pemain global di bidang manufaktur, teknologi, dan lembaga research and development (R&D).

Sementara dalam jangka panjang, infrastruktur Subang Smartpolitan akan berkontribusi pada pertumbuhan perseroan melalui layanan yang disediakan untuk penyewa dan publik, seperti air, air limbah, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol, dan layanan telekomunikasi.

“Semuanya akan berkontribusi signifikan terhadap recurring income perseroan,” tuturnya.

Per semester I 2024, SSIA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,34 triliun. Raihan ini naik 27,4% oy dari Rp 1,83 triliun di periode sama tahun lalu.

Kata Erlin, peningkatan ini didorong oleh pendapatan konstruksi yang meningkat sebesar 29,4% yoy. Sementara, pendapatan dari segmen properti dan perhotelan SSIA meningkat masing-masing sebesar 10,8% yoy dan 28,0% yoy.

Baca Juga: Surya Semesta (SSIA) Kasih Penjelasan ke BEI Perihal Pengalihan 55,8 Juta Saham

SSIA juga berhasil membalikkan rugi Rp 51,2 miliar di semester I 2023 menjadi laba bersih Rp 105,6 miliar di semester I 2024.

“Kenaikan ini terutama disebabkan oleh transfer saham SSIA dan saham baru SCS kepada PT Puri Bumi Lestari dengan total Rp 3,09 triliun,” paparnya.

EBITDA SSIA meningkat sebesar 56,0% yoy menjadi Rp286,9 miliar di semester I, dari sebelumnya Rp183,9 miliar. Raihan ini adalah hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 57,9% yoy dan EBITDA perhotelan sebesar 47,2% yoy.

Posisi kas perseroan per akhir Juni 2024 adalah Rp 3,71 triliun, meningkat sebesar 310,3% secara kuartalan (qoq) dari Rp 904,9 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Juga: Emiten Kawasan Industri Hadapi Tantangan Berat, Cek Rekomendasi Saham KIJA dan SSIA

Utang yang dikenakan bunga sebesar Rp 2,05 triliun pada 31 Juni 2024, turun 14,3% qoq dari Rp 2,40 triliun pada kuartal I 2023.

“Ini mengakibatkan rasio utang terhadap ekuitas (gearing) menjadi sebesar 27,3% di periode ini, dari sebelumnya 53,4%,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×