Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
Sementara dalam jangka panjang, infrastruktur Subang Smartpolitan akan berkontribusi pada pertumbuhan perseroan melalui layanan yang disediakan untuk penyewa dan publik, seperti air, air limbah, pengelolaan limbah, energi, gas, jalan tol, dan layanan telekomunikasi.
“Semuanya akan berkontribusi signifikan terhadap recurring income perseroan,” tuturnya.
Per semester I 2024, SSIA membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,34 triliun. Raihan ini naik 27,4% oy dari Rp 1,83 triliun di periode sama tahun lalu.
Kata Erlin, peningkatan ini didorong oleh pendapatan konstruksi yang meningkat sebesar 29,4% yoy. Sementara, pendapatan dari segmen properti dan perhotelan SSIA meningkat masing-masing sebesar 10,8% yoy dan 28,0% yoy.
Baca Juga: Surya Semesta (SSIA) Kasih Penjelasan ke BEI Perihal Pengalihan 55,8 Juta Saham
SSIA juga berhasil membalikkan rugi Rp 51,2 miliar di semester I 2023 menjadi laba bersih Rp 105,6 miliar di semester I 2024.
“Kenaikan ini terutama disebabkan oleh transfer saham SSIA dan saham baru SCS kepada PT Puri Bumi Lestari dengan total Rp 3,09 triliun,” paparnya.
EBITDA SSIA meningkat sebesar 56,0% yoy menjadi Rp286,9 miliar di semester I, dari sebelumnya Rp183,9 miliar. Raihan ini adalah hasil dari peningkatan EBITDA properti sebesar 57,9% yoy dan EBITDA perhotelan sebesar 47,2% yoy.
Posisi kas perseroan per akhir Juni 2024 adalah Rp 3,71 triliun, meningkat sebesar 310,3% secara kuartalan (qoq) dari Rp 904,9 miliar pada kuartal I 2024.
Baca Juga: Emiten Kawasan Industri Hadapi Tantangan Berat, Cek Rekomendasi Saham KIJA dan SSIA
Utang yang dikenakan bunga sebesar Rp 2,05 triliun pada 31 Juni 2024, turun 14,3% qoq dari Rp 2,40 triliun pada kuartal I 2023.
“Ini mengakibatkan rasio utang terhadap ekuitas (gearing) menjadi sebesar 27,3% di periode ini, dari sebelumnya 53,4%,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News