Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bagi Anda yang menyukai investasi di portofolio syariah sebaiknya segera bersiap menyambut Sukuk Tabungan seri ST-002. Rencananya, pemerintah bakal menawarkan investasi teraman berbalut prinsip syariah yang menggunakan akad wakalah ini mulai 1 November 2018.
Masa penawaran akan berlangsung hingga tanggal 22 November 2018 mendatang. "Imbal hasil ST-002 sebesar 8,30%," kata Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Loto Srinaita Ginting kepada Kontan.co.id, Selasa (30/10).
Imbal hasil ini cukup menggiurkan, karena lebih tinggi dari Obligasi Ritel seri ORI015 dan Saving Bond Ritel seri SBR004. Skema imbal hasil untuk ST-002 kali ini pun berbeda dengan ST-001 yang diterbitkan tahun 2016 lalu. Jika di Sukuk Tabungan seri pertama, imbal hasil bersifat tetap hingga jatuh tempo, kali ini, imbal hasil yang diberikan merupakan batas minimal dan mengambang atawa floating with floor.
Artinya, jika suku bunga acuan alias Bank Indonesia 7 Day Repo Rate (BI-7DRR) kembali naik, imbal hasil ST-002 pun ikut terangkat. Lebih lanjut Loto bilang, untuk ST-002 memang memiliki fitur yang sama seperti SBR003 dan SBR004. Yakni, selain imbal hasil mengambang, penawarannya dilakukan secara online. "Ada 11 mitra distribusi," ujar dia.
Ke-11 mitra distribusi tersebut terdiri dari enam perbankan, satu perusahaan efek, dua perusahaan efek khusus dan dua perusahaan peer to peer lending. Mitra distribusi yang telah ditetapkan pemerintah adalah BCA, Bank Mandiri, BNI, BRI, Bank Pemata, BTN, Trimegah Sekuritas Indonesia, Bareksa, Tanamduit, Investree, Modalku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News