kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.105.000   12.000   0,57%
  • USD/IDR 16.445   10,00   0,06%
  • IDX 7.958   20,58   0,26%
  • KOMPAS100 1.114   3,04   0,27%
  • LQ45 807   -1,86   -0,23%
  • ISSI 274   1,94   0,72%
  • IDX30 419   -0,43   -0,10%
  • IDXHIDIV20 486   -0,13   -0,03%
  • IDX80 122   -0,29   -0,24%
  • IDXV30 132   -0,91   -0,68%
  • IDXQ30 136   0,08   0,06%

Tak Hanya Emas Berada dalam Tren Penguatan, Begini Prospek Logam Perak dan Tembaga


Selasa, 16 September 2025 / 21:06 WIB
Tak Hanya Emas Berada dalam Tren Penguatan, Begini Prospek Logam Perak dan Tembaga
ILUSTRASI. Bukan hanya emas, harga komoditas logam diprediksi masih bisa melanjutkan tren penguatan.


Reporter: Chelsea Anastasia | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bukan hanya emas, harga komoditas logam diprediksi masih bisa melanjutkan tren penguatan.

Berdasarkan Trading Economics pada Selasa (16/9/2025) pukul 20.27 WIB, harga perak naik 0,48% ke US$ 42,90 per troi ons. Sedangkan secara bulanan, perak telah melonjak 12,31%  dalam sebulan.

Adapun pada waktu yang sama, harga tembaga terkoreksi 0,46% secara harian ke posisi US$ 4,6319 per pon. Namun, harganya sudah naik 3,94% selama sebulan.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo mencermati, pada dasarnya perak dan tembaga sama-sama diuntungkan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter oleh The Fed.

Namun, terdapat faktor pembeda yang menjelaskan perak cenderung stabil dan naik, sementara tembaga mengalami koreksi. 

Baca Juga: Emas Mendekati Rekor, Perak Tembus Level Tertinggi Sejak 2011

Sutopo mengatakan, kinerja perak didukung oleh daya tariknya sebagai aset safe haven di tengah mempengaruhi geopolitik dan inflasi, serta permintaan industri yang kuat. 

“Permintaan industri perak sangat tinggi dari sektor panel surya, kendaraan listrik, dan elektronik, yang menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan. Kendala pasokan fisik juga menjadi faktor penopang harga,” ujarnya.

Di sisi lain, meskipun tembaga juga diuntungkan dari ekspektasi kebijakan pelonggaran, harganya melemah lantaran adanya kekhawatiran lambatnya permintaan dari Tiongkok sebagai konsumen terbesar.

“Data perekonomian Tiongkok yang cenderung melambat dan penurunan produksi pabrik, memicu kekhawatiran akan surplus pasokan, sehingga menurunkan harga,” jelas Sutopo.

Oleh karena itu, hingga akhir tahun, ia mencermati pasokan khususnya dari Tiongkok, akan menjadi sentimen penting. 

“Jika Tiongkok menunjukkan pemulihan ekonomi yang kuat, permintaan tembaga akan kembali naik,” papar Sutopo.

Baca Juga: Insiden Longsor Tambang Grasbeg, Dorong Harga Tembaga Naik ke Level Tertinggi Baru

Selain itu, Sutopo menilai ketegangan geopolitik dan perkembangan negosiasi perdagangan AS–Tiongkok juga akan mempengaruhi sentimen investor.

Bagaimanapun, ia mencermati, harga tembaga masih berpotensi untuk naik jika pasokan global tetap ketat.

Maka hingga akhir tahun, Sutopo menaksir harga tembaga bisa menyentuh US$ 4,2–US$ 5 per pon. 

Sedangkan untuk perak, harganya diproyeksikan akan berada dalam kisaran US$ 28 hingga US$ 32 per ons hingga akhir tahun.

“Dengan potensi mencapai level yang lebih tinggi jika The Fed melakukan pemangkasan suku bunga lebih dari yang diperkirakan,” pungkas Sutopo.

Selanjutnya: Disney, Universal & Warner Bros Gugat MiniMax atas Pelanggaran AI

Menarik Dibaca: Restoran Jepang Yakiniku Futago Izakaya Hadir Perdana di Jakarta, Cek Lokasinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×