Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pemerintah siap menerbitkan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk global. Analis memperkirakan instrumen ini akan membagikan imbalan lebih rendah ketimbang penerbitan sebelumnya.
Analis MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan turunnya kupon dipengaruhi oleh melandainya tren yield surat utang global.
Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mencatat yield US Treasury tenor 10 tahun turun ke level 1,71% pada penutupan perdagangan Rabu (9/3) ketimbang perdagangan Selasa (8/3) yang 1,73%. Demikian juga dengan UK Gilt tenor 10 tahun yang turun ke 1,47% dibandingkan sebelumnya yang 1,48%.
Diperkirakan, imbalan sukuk global tahun ini akan berkisar 4,2%-4,3% atau ada perbaikan dibandingkan dengan penerbitan tahun 2015 yang diputuskan sebesar 4,325%.
"Saat ini merupakan momen yang tepat untuk penerbitan sukuk global," ujar Made, Jakarta, Kamis (10/3).
Tahun lalu, pemerintah menerbitkan sukuk global senilai US$2 miliar yang merupakan penerbitan terbesar oleh pemerintah sejak tahun 2009. Bahkan juga merupakan penerbitan Global Sukuk dalam satu tranche (single-tranche) terbesar di dunia.
Penerbitan Sukuk Global yang dicatatkan dual listing di Singapore Stock Exchange dan NASDAQ Dubai itu diterbitkan pada harga par dengan imbalan sebesar 4,325%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News