Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pergerakan surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk pada pekan terakhir Februari 2016 tertekan. Tengok saja, Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) mencatat Indonesia Government Sukuk Index Total Return (IGSIX-TR) pekan 22-26 Februari 2016 berada di zona merah atau turun 0,7916 poin week on week (wow) ke level 174.315.
Analis IBPA Robby Rushandie mengatakan merahnya kinerja IGSIX-TR dipicu oleh dominasi koreksi harga yang mewarnai hampir seluruh seri sukuk negara. "Rata-rata koreksi harga mencapai 72,49bps wow," ujar Robby.
Robby menyebut kelompok seri IFR turun paling dalam yakni sebesar 90,67bps wow. Diikuti oleh seri PBS sebesar yang turun 81,10bps wow, dan seri SR turun sebesar 1,70bps wow.
Sementara itu, Indonesia Composite Bond Index (ICBI), tolok ukur kinerja pasar obligasi domestik pada pekan 22-26 Februari 2016 tercatat turun sebesar 0,80 % wow atau lebih dalam dari sebelumnya yang turun sebesar 0,24 % wow.
Menurut Robby, tekanan yang membayangi kinerja pasar obligasi dikarenakan oleh faktor eksternal "Terutama karena meningkatnya kekhawatiran pasar akan semakin jatuhnya harga minyak dunia," ujar Robby.
Selain dari volatilitas harga minyak dunia, perlambatan ekonomi global juga turut memberikan tekanan di pasar domestik. Rilis data ekonomi global tercatat kurang baik, seperti data new home sales AS sebesar 494 ribu atau lebih rendah dari konsensus yang sebesar 522 ribu, data flash services PMI di AS sebesar 49,8 atau lebih rendah dari konsensus 53,4, serta inflasi zona Euro dan Jepang yang turun masing-masing ke level 0,3% year on year (yoy) dan 0,0 % yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News