kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suku bunga turun, ayo nabung reksadana


Minggu, 17 September 2017 / 14:49 WIB
Suku bunga turun, ayo nabung reksadana


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menurunkan suku bunga penjaminan sebesar 25 basis poin menjadi 6%. Manajer Investasi melihat hal tersebut sebagai momentum bagus untuk memacu kegiatan investasi.

Vivian Secakusuma, Presiden Direktur BNP Paribas Investment Partners melihat, pemangkasan suku bunga LPS merupakan tindak lanjut dari pemangkasan tingkat suku bunga 7-day RR oleh BI. Di mana langkah ini ditujukan untuk memacu pertumbuhan kredit yang diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi. "Di sisi investasi, turunnya tingkat suku bunga justru memberikan potensi ke pasar obligasi," jelas Vivian kepada KONTAN.

Dia menjelaskan, dengan kondisi suku bunga yang menurun, reksadana berbasis obligasi menjadi kembali menarik untuk investor yang ingin mencari instrumen aman. Sedangkan bagi investor yang mencari volatilitas lebih tinggi, reksadana saham menjadi pilihan yang menarik, terutama opsi yang berkaitan dengan tema infrastruktur. "Tema ini menjadi fokus pemerintah, dan penurunan tingkat suku bunga juga dapat memacu lebih jauh proyek pembangunan infrastruktur," lanjut Vivian.

Sedangkan untuk opsi reksadana pasar uang yang berkaitan erat dengan tingkat suku bunga, Vivian menganjurkan investor untuk menilik porsi portofolionya. Pasalnya reksadana pasar uang yang terlalu banyak mengambil porsi obligasi korporasi biasanya tidak terlalu likuid dan valuasi bisa naik maupun turun. Apabila harga obligasi turun, maka kinerjanya bisa terpengaruh. Maka sebaiknya investor juga menimbang porsi deposito yang dapat mengimbangi kinerja surat utang tersebut.

Sedangkan porsi investasi berupa deposito sebaiknya digunakan untuk menyimpan uang yang sudah terkumpul dalam jumlah cukup besar untuk jangka pendek hingga menengah. Untuk para investor yang sedang mengumpulkan atau menabung uang dapat menambah reksadana pasar uang sebagai alternatif tabungan.

Jadi uang harian yang tersisa dapat dimasukkan ke dalam reksadana pasar uang kapan saja, karena nilai investasinya yang terjangkau dan tingkat likuiditasnya yang tinggi. "Jangan dibiarkan uang menganggur," tutup Vivian. Jadi ayo mari mulai menabung dan menambah uang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×