kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Reksadana pendapatan tetap masih berpotensi naik


Minggu, 17 September 2017 / 10:20 WIB
Reksadana pendapatan tetap masih berpotensi naik


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Tahun ini menjadi tahun yang gemilang bagi reksadana pendapatan tetap. Kinerja indeks reksadana beraset obligasi ini lebih tinggi ketimbang reksadana saham.

Sejak awal tahun, IHSG naik 10,87%. Pada periode yag sama, kinerja pasar obligasi Indonesia mencapai 14,19%. 

Ezra Nazula, Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengatakan, pasar obligasi Indonesia dapat melanjutkan rally seiring dengan perkembangan yang terjadi dari sisi domestik dan global. "Potensi di pasar obligasi masih akan terus berlanjut secara jangka panjang jika melihat tiga indikator utama yang ada: inflasi yang terkendali, cadangan devisa yang tinggi, dan global yield yang rendah," kata Ezra dalam rilis, Minggu (17/9).

Ezra mengatakan, inflasi yang positif terlihat pada penurunan angka inflasi di Indonesia. Dalam tiga bulan terakhir, inflasi turun dari semula 4,33% yoy di Mei 2017 menjadi 3,82% yoy di Agustus 2017. Tingkat inflasi yang rendah di tahun ini membuka peluang bagi Bank Indonesia untuk membuat kebijakan yang akomodatif di kuartal terakhir 2017.

Cadangan devisa Indonesia mencapai level tertingginya pada Agustus 2017, yaitu sebesar US$ 128,6 miliar, yang cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa yang tinggi membuat berkurangnya downside risk di pasar obligasi dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Akselerasi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang berada di bawah ekspektasi diperkirakan akan membuat The Fed lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga dan membuat imbal hasil US Treasury bergerak di level yang rendah.

Pasar obligasi Indonesia masih akan tetap menarik selama proses normalisasi kebijakan moneter The Fed tetap gradual. "Didukung oleh makro ekonomi yang terjaga, pasar obligasi Indonesia masih memiliki ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut," kata Ezra.

Katarina Setiawan, Chief Economist and Investment Strategist MAMI mengatakan, peluang investasi ini seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin menumbuhkan asetnya. "Investor tidak perlu memiliki perasaan khawatir sudah terlambat untuk berinvestasi di reksa dana pendapatan tetap, karena pertumbuhannya masih akan menarik, ditopang oleh fundamental ekonomi yang kuat dan tingginya yield obligasi Indonesia diantara negara-negara dengan peringkat investment grade," kata dia.

Manulife memiliki produk jagoan Manulife Obligasi Unggulan untuk reksadana pendapatan tetap. Berdasarkan fund fact sheet, per Agustus Manulife Obligasi Unggulan mencetak imbal hasil 11,88% sepanjang tahun 2017. 

Komposisi portofolio reksadana ini terdiri dari 40% - 100% obligasi pemerintah, 0% - 60% obligasi korporasi, dan 0% - 20% di pasar uang. "Di saat terjadi siklus kenaikan suku bunga, porsi obligasi korporasi menjadi buffer bagi kinerja MOU. Sementara di saat terjadi siklus penurunan suku bunga, porsi obligasi korporasi menjadi enhancer kinerja MOU," ujar Katarina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×