kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suku bunga turun, analis: Ini waktu yang tepat untuk terbitkan obligasi


Senin, 04 November 2019 / 22:46 WIB
Suku bunga turun, analis: Ini waktu yang tepat untuk terbitkan obligasi
ILUSTRASI. Aktivitas karyawan yang memantau perdagangan obligasi atau surat utang di dealing room Bank BRI di Jakarta, Selasa (12/8). Berdasarkan pipeline surat utang BEI, Kamis (27/9), ada 12 rencana penerbitan obligasi serta satu sukuk ijarah berkelanjutan. KOMPAS


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

Di sisi lain, minat investor terhadap obligasi pada tahun ini menurut Wawan sedang cukup tinggi karena menawarkan yield yang menarik, yakni di atas bunga deposito. Menurut dia, pada tahun ini rata-rata penerbit obligasi bisa memberikan kupon 8%-9,5% per tahun.

Wawan menambahkan, obligasi yang menarik minat investor adalah yang peruntukan penggunaan dananya sudah jelas. Penerbitan obligasi oleh korporasi ini akan lebih banyak diserap investor lokal karena biasanya investor asing lebih tertarik untuk membeli surat utang negara (SUN).

Baca Juga: Rupiah menguat ke Rp 14.014 per dolar AS di tengah penurunan yield SUN

Meskipun begitu, ada satu emiten dalam pipeline surat utang BEI yang tidak jadi menerbitkan obligasi pada tahun ini. Perusahaan tersebut adalah PT Wakita Karya Tbk (WSKT, anggota indeks Kompas100) yang awalnya berencana menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2019 dengan nilai Rp 3,5 triliun.

Senior Vice President Corporate Secretary WSKT Shastia Hadiarti mengatakan, penerbitan obligasi yang sebelumnya  bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan tidak jadi dilaksanakan karena WKST melihat adanya penerimaan pembayaran dari proyek turnkey yang akan selesai pada akhir tahun ini.

"Totalnya sekitar Rp 24 triliun -Rp 26 triliun. Per akhir Oktober 2019, kami sudah terima sekitar Rp 5 triliun," ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×