kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suku Bunga Diproyeksikan Turun, Begini Respons Semen Indonesia (SMGR)


Jumat, 30 Agustus 2024 / 17:58 WIB
Suku Bunga Diproyeksikan Turun, Begini Respons Semen Indonesia (SMGR)
ILUSTRASI. Semen Indonesia (SMGR) menyambut baik potensi penurunan suku bunga The Fed di semester kedua 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) menyambut baik potensi penurunan suku bunga The Fed yang akan dilakukan di semester kedua 2024.

Asal tahu saja, The Fed diproyeksikan akan memangkas suku bunganya pada bulan September 2024. Ketua Federal Reserve Jerome Powell memastikan rencana penurunan suku bunga acuan. Dalam pidatonya pada konferensi Jackson Hole lalu, Powell menyatakan dukungan pada pelonggaran kebijakan yang akan segera dilakukan dengan mengacu pada risiko di pasar kerja dan inflasi yang hampir mencapai target The Fed sebesar 2%.

Direktur SMGR Andriano Hosny Panangian mengatakan, penurunan suku bunga The Fed nanti diharapkan akan segera diikuti juga oleh penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI). Dengan penurunan suku bunga BI, harapannya bunga kredit pemilikan rumah (KPR) juga akan ikut turun.

“Penurunan bunga KPR akan memberikan efek multiplier ke industri properti dan mendorong permintaan bahan baku untuk perbaikan dan pembangunan properti,” ujarnya dalam paparan publik, Jumat (30/8).

Baca Juga: Ada Peluang Memburu Saham Murah Berkualitas

Hal tersebut dianggap SMGR bisa memberikan dampak positif ke industri semen. Permintaan dari pasar retail sendiri masih mendominasi penjualan produk perseroan saat ini, yaitu sekitar 70%.

Namun, dampak dari penurunan suku bunga The Fed diprediksii belum akan berpengaruh ke kinerja SMGR di tahun ini. Sebab, diperlukan waktu untuk penyesuaian dari penurunan yang baru akan dilakukan di akhir kuartal III tahun 2024.

“Akan terjadi lagging dan baru bisa terasa dampaknya di kinerja SMGR tahun 2025,” ungkapnya.

SMGR sendiri menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 1,9 triliun-Rp 2 triliun di tahun 2024. Sayangnya, perseroan tidak menjelaskan secara detail terkait serapan capex hingga hari ini.

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Pacu Penjualan Semen Hijau

Hosny mengungkapkan, capex tersebut digunakan untuk menyelesaikan beberapa inisiatif terkait ESG processing plan yang mengolah limbah industri dan mengubah bahan bakar alternatif menjadi refuse-derived fuel (RDF).

“Anggaran capex juga akan digunakan untuk penyelesaian processing plant di Tuban untuk mendukung ekspor ke West Coast, Amerika Serikat (AS),” tuturnya.

Lalu, penggunaan capex juga untuk beberapa inisiatif antara SIG dan Taiheyo Cement Corporation (TCC) yang diproyeksikan bisa memberikan tambahan volume penjualan semen dan meningkatkan EBITDA SMGR.

“Kami juga akan menggunakan capex untuk beberapa inisiatif logistik untuk bisa memberikan dampak operational excellence dari sisi supply chain,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×