kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Suku Bunga Berpotensi Turun, Saham-saham Ini Layak Dicermati


Senin, 20 Oktober 2025 / 18:43 WIB
Suku Bunga Berpotensi Turun, Saham-saham Ini Layak Dicermati
ILUSTRASI. Kapitalisasi Pasar Saham-Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (08/10/2025). Bank Indonesia (BI) bakal mengumumkan keputusan suku bunga pada 22 Oktober 2025, cermati saham rekomendasi analis.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) bakal mengumumkan keputusan suku bunga pada 22 Oktober 2025. Konsensus pasar memprediksi BI rate akan turun 25 basis points (bps) menjadi 4,5%.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan BI rate telah turun 125 bps ke 4,75% per September 2025.

Kebijakan ini sejalan dengan langkah The Fed yang diperkirakan memangkas suku bunga sebesar 25 bps pada awal November 2025 dan 25 bps tambahan Desember 2025.

Ratih menerangkan sinergi pelonggaran kebijakan moneter global ini memberikan ruang bagi BI untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestik, terutama di tengah momentum peningkatan konsumsi menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Baca Juga: Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham, Selasa (21/10), Jelang Pengumuman BI Rate

Nah, penurunan suku bunga diperkirakan akan memberikan sentimen positif ke pasar ekuitas, terutama pada sektor-sektor yang sensitif. 

Sektor perbankan menjadi salah satu yang paling diuntungkan, dengan tambahan likuiditas sekitar Rp 200 Triliun membuat biaya dana atau cost of fund lebih rendah. 

"Kondisi ini membuat bank lebih leluasa untuk mendorong pertumbuhan kredit baik untuk konsumsi maupun investasi," kata Ratih kepada Kontan, Senin (20/10).

Selain itu, sektor konsumsi dan ritel juga diprediksi mendapatkan dorongan positif. Penurunan suku bunga dapat meningkatkan daya beli masyarakat melalui cost pinjaman yang lebih murah, sehingga memperkuat permintaan domestik pada kuartal IV-2025 yang secara historis memang ditopang oleh peningkatan konsumsi akhir tahun.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Rebound di Pekan Ini, Simak Sentimen Pendukungnya

Meski arah kebijakan moneter longgar ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan return pasar ekuitas, sejumlah risiko tetap perlu diwaspadai.

Salah satunya, ketidakpastian kebijakan tarif impor AS di bawah pemerintahan Trump yang dapat memicu aksi profit taking pada aset-aset berisiko khsususnya negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Selain itu, penurunan suku bunga domestik juga berpotensi menimbulkan tekanan terhadap nilai tukar rupiah, seiring meningkatnya risiko capital outflow akibat perbedaan imbal hasil dengan aset dolar AS atau keuangan lainnya.

Sebagai tambahan, menjelang musim rilis laporan keuangan pelaku pasar juga dapat mencermati saham sektor emas yang berpotensi mencatatkan kinerja positif pada kuartal III-2025 sejalan dengan harga komoditas emas yang reli di atas level US$ 4.000/oz.

"IHSG berpotensi berada dalam range 7.900-8.200," tambah Ratih

Baca Juga: Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas Saham CDIA, TOBA & RATU, Senin (20/10)

Secara terpisah, Equity Research Analyst OCBC Sekuritas Liga Maradona mengatakan apabila BI rate turun, maka pasar saham akan sideways sambil menunggu kebijakan The Ted dan juga data-data ekonomi yang akan dirilis. 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×