kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga acuan tetap, IHSG berpeluang menguat


Rabu, 15 November 2017 / 19:41 WIB
Suku bunga acuan tetap, IHSG berpeluang menguat


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini, Rabu (15/11). Ada peluang perubahan suku bunga acuan BI yang saat ini bertengger di 4,25% akan berubah. Analis melihat, IHSG terus menguat jika BI menahan suku bunga acuan.

Jika BI menahan atau justru menurunkan suku bunga di November ini, Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman melihat pasar saham akan terus melanjutan penguatan hingga akhir tahun. Pasalnya, tren suku bunga rendah akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. "IHSG masih berpeluang menuju level psikologisnya di 6.100," ujar Norico.

Meski demikian, suku bunga yang terlampau rendah menurut Norico juga tak akan membawa angin segar bagi pasar modal. "Pelaku pasar menilai suku bunga acuan BI yang terlalu rendah di bawah 4% kurang begitu bagus di tengah The Fed menaikkan suku bunganya," lanjut Norico

Kondisi tersebut menurut Norico dapat memicu modal asing terus keluar dari Indonesia (capital outflow). Imbasnya, stabilitas pasar keuangan terganggu, salah satunya terepresentasi lewat pelemahan rupiah terhadap dollar AS.

Sementara itu, Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas Alfred Nainggolan menilaim pelaku pasar menginginkan volatilitas yang rendah saat BI menetapkan suku bunga acuan. Selanjutnya, barulah pelaku pasar bisa diuntungkan dengan besar suku bunga yang rendah, dimana cost of fund akan turun.

Adapun saat ini, Alfred melihat pasar sudah priced in dengan estimasi suku bunga acuan yang flat di November. “Ini sesuai harapan pasar. BI confidence, pasar juga disuguhkan data makro yang cukup baik soal inflasi dan rupiah,” tambah Alfred. Dengan demikian, Alfred yakin IHSG ahir tahun bisa berada di level 6.000-6.200.

Alfred menambahkan, IHSG secara year to date (ytd) sudah mencatat pertumbuhan yang baik. Pada perdagangan Rabu (15/11) IHSG ditutup di level 5.972,31, dengan kenaikan 12,76% ytd. "Jelang akhir tahun, investor short term lebih baik antisipasi trigger yang bisa goyangkan stabilitas pasar secara global," tutur Alfred. Ia menyebut kasus Venezuela dan konflik di semenanjung Korea sebagai contoh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×