kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Analis optimistis BI tahan suku bunga acuan


Rabu, 15 November 2017 / 19:31 WIB
Analis optimistis BI tahan suku bunga acuan


Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sesuai agenda kegiatan Bank Indonesia (BI), hari ini Rabu (15/11) dilaksanakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung selama dua hari. Di momentum yang bersamaan, probabilitas kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) terus membesar. Analis optimistis BI tetap menahan suku bunga acuan.

Mengutip CME FedWatch, Rabu (15/11), tercatat probabilitas kenaikan suku bunga acuan Federal Reserve untuk 13 Desember 2017 sebesar 96,7%. Adapun saat ini, suku bunga acuan The Fed alias fed fund rate berada di 1%-1,25%. Sementara itu, suku bunga acuan BI atau BI 7-day reverse repo rate kini ada di posisi 4,25%.

Kepala Riset BNI Sekuritas Norico Gaman memprediksikan, BI masih akan menahan suku bunga acuan di level sekarang. Hal ini mengingat, perubahan suku bunga akan memengaruhi stabilisasi pasar keuangan. “Kalau probabilitas kenaikan suku bunga The Fed semakin besar, maka BI diperkirakan akan menahan suku bunga acuan agar stabilitas pasar keuangan tetap terjaga," jelas Norico, Rabu (15/11).

Tak jauh berbeda, Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas Alfred Nainggolan memprediksikan, BI tak akan agresif melakukan penyesuaian suku bunga. Jika sekiranya probabilitas kenaikan suku bunga The Fed benar terjadi, BI menurut Alfred akan melihat dampaknya terlebih dahulu. Ditambah lagi, belakangan BI memang sedang mengupayakan penurunan suku bunga.

"Kita melihat di RDG pekan ini bunga BI masih flat. Karena saat ini belum ada perubahan suku bunga The Fed," ujar Alfred. Namun, jika di kemudian hari dirasa perlu, Alfred bilang tak menutup kemungkinan nantinya BI akan menaikkan lagi suku bunga acuan. Terutama, jika kenaikan suku bunga The Fed sudah berpengaruh signifikan pada rupiah dan cadangan devisa.

Sejauh ini Alfred menilai, BI cukup percaya diri dengan level suku bunga acuan saat ini. Karena itu, ketika The Fed menaikkan suku bunga di akhir tahun nanti, Alfred memprediksikan rupiah tak akan terdepresiasi dalam. Dus, kemungkinan BI menaikkan suku bunga juga kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×