kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku Bunga Acuan Naik, Bagaimana Arah Arus Dana Asing ke Depan?


Selasa, 27 September 2022 / 05:40 WIB
Suku Bunga Acuan Naik, Bagaimana Arah Arus Dana Asing ke Depan?


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar memasuki era kenaikan suku bunga acuan. Setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed menaikkan suku bunga, terbaru Bank Indonesia (BI) juga turut menaikkan suku bunga acuan.

Pada Rapat Dewan Gubernur, Kamis (22/9), bank sentral ini memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25%.

Hal ini dinilai berdampak pada arus dana asing ke pasar saham tanah air. Kemarin, asing mencatatkan net sell yang cukup besar, yakni senilai Rp 1,37 triliun.  

Baca Juga: Kurs Dolar AS Menguat Berkat Kenaikan Suku Bunga, IHSG Terkoreksi

Head of Investment Information Mirae Roger MM menilai, sentimen inflasi dan kenaikan suku bunga memang menjadi salah satu penyebab asing melakukan net sell pada perdagangan Senin (26/9). Kata Roger, hal ini juga pernah terefleksi di bulan Mei, Juni, dan Juli 2022 ketika The Fed menaikkan suku bunga.

“Dana asing diprediksi akan masuk kembali, salah satunya ketika terjadi diskon (koreksi) pada IHSG,” terang Roger kepada Kontan.co.id, Senin (26/9).

Head of Business Development FAC Sekuritas Kenji Putera Tjahaja  memprediksi tidak akan terjadi capital outflow yang terlalu besar dari efek kenaikan suku bunga dari The Fed. Hal ini dikarenakan pasar sudah memprediksi hal tersebut. Di sisi lain, The Fed juga sudah mewanti-wanti dengan cukup jelas sebelumnya terkait kebijakan suku bunga.

“Sehingga kenaikan suku bunga tersebut bisa dibilang sudah priced in (tercermin di harga pasar),” terang Kenji kepada Kontan.co.id, Senin (26/9)

Baca Juga: IHSG Melorot 0,71% Pada Senin (26/9), Net Sell Asing Mencapai Rp 1,37 Triliun

Ke depan, Kenji menilai masih terdapat sejumlah faktor yang mendukung asing untuk masuk ke pasar saham. Misal, faktor lonjakan harga komoditas, khususnya batubara. Adapula potensi harga saham-saham big cap yang terkoreksi di akhir kuartal ketiga menjelang masuknya kuartal keempat.

“Garis besarnya domestik kita unggul bila dibandingkan bursa regional lain dan sudah siap terhadap kenaikan suku bunga, baik dari The Fed dan BI,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×