CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Strategi Susun Alokasi Portofolio Investasi di Tengah Potensi Penurunan Suku Bunga


Kamis, 01 Agustus 2024 / 21:42 WIB
Strategi Susun Alokasi Portofolio Investasi di Tengah Potensi Penurunan Suku Bunga
ILUSTRASI. Perbandingan imbal hasil investasi dari beberapa jenis investasi. Investasi bitcoin masih memberikan imbal hasil tertinggi diikuti oleh emas batangan dan emas di pasar spot dan valuta asing dollar Amerika Serikat. Sumber: Harian Kontan Edisi Sabtu, 4 November 2023.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bitcoin (BTC) dan emas mencatatkan kinerja tertinggi sepanjang Juli 2024. Di mana, Bitcoin naik sebesar 9,20,% secara bulanan atau Month of Month (MoM) dan melonjak 52,93% secara year to date (YTD) alias sejak awal tahun. Sedangkan emas spot menguat 5,76% MoM dan naik 19,63% secara YTD. 

Kendati begitu, aset kripto saat ini berisiko tinggi karena kondisi sedang tidak pasti. Namun, harga emas diproyeksi bakal lebih bersinar di akhir tahun 2024. Logam kuning akan mendapat dukungan dari pelonggaran kebijakan moneter hingga permintaan yang meningkat dari India.

Dalam kondisi seperti ini, investor tetap perlu kembali menata portofolio investasi. Pasalnya, perang masih terus berlangsung di Timur Tengah dan konflik dapat sewaktu-waktu terjadi lebih meletup lagi.

Baca Juga: Sejumlah Perusahaan Reasuransi Merilis Kinerja Semester I-2024 dengan Hasil Beragam

Menanggapi hal ini, Head of Investment Research Moduit Manuel Adhy Purwanto menuturkan, kenaikan kinerja aset berisiko salah satunya Bitcoin diperkirakan terjadi karena inflasi konsumen di Amerika Serikat (AS) pada bulan Juni kembali turun menjadi 3% secara year on year (YoY) dari sebelumnya 3,3% YoY. 

Sehingga, Manuel bilang, hal ini memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga dari level saat ini di 5,25-5,50%. Selain itu, probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin atau 0,25% pada bulan September telah mencapai 86%. 

Menurut dia, pernyataan Ketua The Fed, Powell, juga mendukung hal ini dengan mengatakan bahwa kondisi ekonomi AS kini sudah jauh berbeda dibandingkan setahun yang lalu. Inflasi sudah melandai sementara tingkat pengangguran meningkat.

Tak hanya itu, Manuel menyebutkan bahwa penurunan indeks dolar AS, yang merupakan acuan mata uang USD terhadap semua mata uang, juga turun ke 104 pada akhir Juli 2024, dari 106 pada akhir Juni 2024. 

“Penurunan indeks dolar AS ini turut mendorong kenaikan harga komoditas seperti emas, di tengah masih berlanjutnya konflik geopolitik di Timur Tengah. Maka dari itu, kinerja emas naik sepanjang Juli 2024,” kata Manuel kepada Kontan.co.id, Kamis (1/8). 

Baca Juga: Total Pembiayaan Hijau BSI Capai Rp 13,4 Triliun per Juni 2024

Ia menilai, ekspektasi penurunan suku bunga yang merupakan tolok ukur aset bebas risiko, akan memberikan dampak positif terhadap aset seperti saham, obligasi, dan kripto, karena investor cenderung akan mengalihkan investasinya dari deposito jika suku bunganya cenderung turun.

Untuk itu, Manuel mengatakan bahwa para investor saat ini bisa mempertimbangkan, untuk menyesuaikan portofolio investasi dengan aset yang lebih agresif. 

“Jadi yang terpenting, pahami aset investasi yang dipilih dan pastikan setiap keputusan investasi diambil berdasarkan pertimbangan rasional, bukan hanya emosional,” kata dia. 

Manuel menuturkan, dengan melihat kondisi pasar, investor dapat mempertimbangkan alokasi aset berikut.

Investor Konservatif

  • 30% reksadana pasar uang,
  • 40% obligasi atau reksadana pendapatan tetap
  • 10% emas
  • 20% saham atau reksadana saham

Investor Moderat

  • 10% reksadana pasar uang
  • 40% obligasi atau reksadana pendapatan tetap
  • 10% emas
  • 40% saham atau reksadana saham

Investor agresif:

  • 20% reksadana pendapatan tetap atau obligasi
  • 20% emas
  • 60% saham atau reksadana saham



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×