kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi berbasis data topang perusahaan bertahan dan bertumbuh di era new normal


Jumat, 28 Agustus 2020 / 13:41 WIB
Strategi berbasis data topang perusahaan bertahan dan bertumbuh di era new normal
ILUSTRASI. Ilustrasi keuangan digital. KONTAn/Muradi/2017/04/18


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 membawa ketidakpastian dan perubahan yang tidak menentu bagi pelaku bisnis. Founder PT Cybertrend Intrabuana, Nadia Alatas mengatakan, kondisi ini memaksa perusahaan harus dapat mengambil keputusan cepat dan tepat untuk mengendalikan biaya operasional dan menjaga likuiditas.

“Mereka perlu menentukan prioritas dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan. Perusahaan perlu berfokus pada strategi menghadapi tantangan demi kelangsungan bisnis di era new normal,” ujar Nadia dalam keterangan resmi, Jumat (28/8).

Menurutnya, beralih ke digital kini menjadi lebih penting dari sebelumnya. Bekerja dan berbisnis menggunakan teknologi digital telah menopang kelangsungan hidup banyak sektor bisnis. Transformasi digital tidak lagi menjadi sesuatu yang baik untuk dimiliki (nice to have) melainkan jadi harus dimiliki (must have).

Baca Juga: Peringatan Warren Buffett akan kejatuhan pasar saham perlu diwaspadai

"Customer, supplier dan semua ekosistem yang berperan harus beralih ke platform digital. Inti dari transformasi digital adalah data. Setiap transformasi digital adalah transformasi data,” jelasnya.

Data science adalah bidang multi-disiplin yang menggunakan metode, proses, algoritma, dan sistem ilmiah untuk mengekstrak pengetahuan dan wawasan dari banyak data struktural dan tidak terstruktur.  

Dalam penerapannya data science banyak melibatkan ilmu programming, komputer, statistik, analisa prediktif, machine learning ditambah dengan pengetahuan tentang domain business dari subjek area yang menjadi focus solusi.

Machine learning ini adalah bagian dari penerapan ilmu kecerdasan buatan/artificial intelligance (AI). Namun dalam penerapan teknologi data science dan AI masih banyak mengalami hambatan. Bukan hanya soal adaptasi teknologi, tetapi juga kesiapan budaya dari perusahaan.

Baca Juga: Gara-gara corona, premi asuransi jiwa diproyeksi turun sampai akhir tahun

Untuk itu, kata Nadia, diperlukan perubahan pola pikir (mindset), perilaku dan kebiasaan untuk menjadikan semua keputusan yang dibuat perusahaan harus berfakta atas data, dengan dukungan teknologi data science dan AI.

Jika hal ini dipenuhi, maka akan memberikan keunggulan kompetitif (competitive advantage) buat perusahaan, terlebih lagi di masa krisis pandemic seperti saat ini.

Nadia yang terpilih sebagai tokoh menginspirasi mewakili Asia Pasific dalam International Tableau Conference, menjelaskan dalam penerapan budaya atas data, membutuhkan beberapa komponen utama yakni strategi, sumber daya manusia (SDM), serta proses dan teknologi.

Pertama, pengembangan strategi yang tepat untuk menentukan prioritas, output dan tujuan yang selaras dengan rencana bisnis perusahaan. Yang kedua, pengembangan SDM juga menjadi yang sangat penting disini. Perusahaan harus memprioritaskan pengetahuan dan kemampuan data science pada proses recruitment, serta pengembangan SDM dalam program-program pelatihan kerja yang diperlukan.

Ketiga, kemampuan desain dan analytical thinking juga menjadi penting di sini. Untuk memperoleh manfaat dari data, karyawan perlu memiliki keterampilan untuk memahami dan melakukan proses analisa data.  Keempat, pemanfaatan data membutuhkan proses  yang solid, memastikan akurasi, serta distribusi dan aksesnya. Proses ini juga mencakup bagaimana mendapat kanwawasan (insight) yang terkandung dari data tersebut untuk dimanfaatkan lebihl anjut.

Untuk membangun kapasitas ini, diperlukan kerangka kerja tata kelola dan model operasional yang kokoh tapi tetap dapatberadaptasi terhadap dinamika perubahan (agile) dengan kerangka kerja pengukuran kinerja dan mekanisme umpan balik (feedback).

Baca Juga: Suka minum Coca-Cola? Ini biografi penemu Coca-Cola, John Pemberton

“Di sinilah Cybertrend hadir sebagai peruahaan konsultan data science dan AI.  Berbekal kehandalan kemampuan data analytics, kedalaman keahlian di area AI dan data science, pengalaman implementasi di berbagai industri, Cybertrend dikenal menjadi salah satu partner implementer terkemuka dari solusi data science dan AI di berbagai industri,” kata Nadia yang saat ini masuk menjadi finalis Channel Asia Women in ICT Award 2020.   

Cybertrend mendapatkan penghargaan partner terbaik se-Asia Tenggara (Southeast Asia Tableau Best Partner) selama 5 kali  dalam lima tahun terakhir juga telah berhasil menerapkan AI dan Data Science di berbagai industry antara lain telekomunikasi, perbankan, keuangan, kesehatan, sektor publik, retail, consumer goods, e-commerce, manufaktur, jasa, pendidikan, perkebunan, transportasi, dan pertambangan.

“Area layanan Cybertrend melingkupi tahapan dalam proses transformasi data meliputi strategi, data warehousing & business intelligence, data analytics, solusi data Science & AI, data governance & master data management dan solusi cloud e-data analytic,” tegasnya.

Baca Juga: Asuransi Jiwa & Multifinance Masih Terpuruk Hingga Bulan Ini

Country Manager Tableau Souteast Asia Leslie Ong mengemukakan misi Tableau dari awal adalah untuk membantu orang melihat dan memahami data. Selama pandemi Tableau mendengarkan kecemasan dari para customer yang disimpulkan menjadi tiga kecemasan besar yakni bagaimana menjaga stabilitas usaha, kapan dan bagaimana caranya untuk membuka kembali bisnis yang sempat terhambat, dan bagaimana cara untuk membuat usaha semakin berkembang.

Kebutuhan yang diperlukan saat ini adalah bagaimana usaha bisa survive dengan cara mendigitalisasi usaha, memanfaatkan aplikasi digital, perubahan komunikasi melalui platform digital, data-driven workplace, pertumbuhan komunitas digital, dan pengambilan keputusan penting berdasarkan pengumpulan data secara digital.

“Tableau membantu orang-orang dan organisasi menjadi lebih data driven dengan cara menggunakan analisa data yang mudah dimengerti dan terintegrasi dengan platform yang mudah dioperasikan dan terukur, dan meyakinkan customer untuk memaksimalkan analisa data.” ujar Leslie.

Sementara itu, Senior Vice President Enterprise Data Management (EDM) PT Bank Mandiri Tbk Billie Setiawan mengatakan,  pihaknya menjadi salah satu contoh perusahaan yang menyiapkan dan mempertahankan organisasinya menjadi Data-Driven Culture. Sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di Indonesia, Bank Mandiri memberdayakan setiap divisi di bank dengan self-service analytics dalam membuat keputusan yang lebih baik dan cepat, sesuai dengan wawasan dan kebutuhannya.

“Kami mengadakan Data Analytics Course Program agar mengerti betul cara menvisualisasi data di Bank Mandiri untuk mendukung self-service analytics secara intelligence untuk kecepatan pengambilan keputusan,” paparnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×