Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
NEW YORK. Minyak mempertahankan penurunan untuk hari kedua menyusul kenaikan stok minyak mentah AS secara tak terduga, menjaga stok tetap berada di level tertinggi dalam lebih dari delapan dekade, Kamis (19/5).
Futures melemah 1,6 % di New York setelah jatuh dari level tertinggi dalam tujuh bulan pada hari Rabu di tengah melonjaknya mata uang AS. Cadangan minyak AS meningkat 1,3 juta barel pekan lalu, menurut data pemerintah.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni, yang berakhir Jumat, turun 78 sen ke level US$ 47,41 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di level US$ 47,60 pada pukul 01:33 siang waktu Singapura. Total volume perdagangan yakni sekitar 27 % di atas rata-rata 100-hari. Kontrak aktif Juli melemah 85 sen ke level $ 47,93.
Brent untuk pengiriman Juli, kehilangan 91 sen, atau 1,9 %, ke level US$ 48,02 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak jatuh 35 sen ke level US$ 48,93 pada hari Rabu.
Hujan di Kanada dapat memperlambat kebakaran yang telah bergeser kembali ke arah operasi minyak-pasir. Indeks Bloomberg Spot Dollar menguat setelah Federal Reserve menerbitkan menit dari kebijakan moneter terbaru mereka yang menunjukkan kenaikan Juni merupakan hal yang mungkin untuk dilakukan.
Minyak mentah telah melonjak lebih dari 80 % sejak merosot ke level terendah dalam 12 tahun pada awal tahun ini pada tanda-tanda surplus stok global akan mereda menyusul penurunan output AS .
Strategi OPEC untuk mempertahankan pangsa pasar bekerja, kata menteri minyak Kuwait dalam sebuah wawancara Rabu dan pasar berubah menjadi defisit lebih awal dari yang diharapkan, menurut Goldman Sachs Group Inc.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News