Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Emiten kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) tengah mengincar pendanaan hingga Rp 1,4 triliun pada tahun ini untuk mendukung ekspansi.
Johannes Suriadjaja, Direktur Utama SSIA mengatakan, perseroan tengah menjajaki dua skema pendanaan, yakni lewat penerbitan obligasi rupiah sekitar Rp 600 miliar -Rp 800 miliar dan bilateral fund sekitar Rp 500 miliar-Rp 600 miliar. "Kita tengah jajaki keduanya untuk mendanai belanja modal," katanya di Jakarta, Rabu (1/6).
Penerbitan obligasi tersebut rencananya akan dilakukan pada September 2016. Johannes bilang, untuk aksi korporasi tersebut perseroan akan menggunakan laporan keuangan kuartal I 2016 yang saat ini masih dalam proses audit. Pemasaran obligasi tersebut ditargetkan akan dimulai pada Agustus mendatang.
Sebelumnya, SSIA berencana menerbitkan obligasi dalam dollar Singapura sekitar $ 100 juta. Namun, perseroan memutuskan surat utang tersebut diterbitkan dalam rupiah karena likuiditas obligasi dalam mata uang negeri Singa tersebut serta untuk mengantispasi fluktuasi nilai tukar rupiah. "Semua pendanaan tahun ini kita akan pilih ke rupiah," ujar Johannes.
Untuk bilateral fund, SSIA juga menjajaki dalam mata uang rupiah. Saat ini perseroan tengah melakukan negosiasi bilateral fund tersebut dengan institusi financial asing, namun Johannes belum bersedia menyampaikan negara asal institusi yang sedang dijajaki tersebut.
Sebetulnya, SSIA menargetkan pendanaan sekitar Rp 2 triliun pada tahun ini. Namun, target dipangkas seiring anggaran belanja modal tahun ini hanya Rp 1,3 triliun, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp 1,5 triliun. Belanja modal lebih rendah karena target akuisisi lahan di Subang Jawa Barat diturunkan dari semula 500 hektare (ha) menjadi 300 ha. Johanes bilang, turunnya target tersebut karena spekulan tanah semakin banyak.
Belanja modal tahun ini akan digunakan untuk akusisi lahan dan untuk pengembangan usaha seperti pembanguan hotel dan office tower. Hingga kuartal I, SSIA telah menyerap capex senilai Rp 100 miliar. Adapun lahan yang telah dibebaskan di Subang tahun ini baru mencapai 30 ha sehingga total lahan yang sudah dimiliki perseroan saat ini mencapai 430 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News