kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SSIA menunda peluncuran kawasan industri Subang


Senin, 23 Mei 2016 / 07:18 WIB
SSIA menunda peluncuran kawasan industri Subang


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) sepertinya membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk meraup pendapatan dari proyek kawasan industri di Subang, Jawa Barat. Emiten properti ini lebih memilih menunda peluncuran proyek. Perseroan lebih memilih menunggu proyek Pelabuhan Patimban.

Jika proyek ini tuntas, kegiatan di kawasan industri Subang dan sekitarnya akan lebih menggeliat. Pelabuhan Patimban berjarak 15 kilometer dari kawasan industri milik SSIA di Subang.

"Hanya peluncurannya saja yang ditunda, tapi proses pengembangan proyeknya masih berjalan. Akuisisi lahannya juga terus kami lakukan," ungkap Erlin Budiman, Hubungan Investor Investor Relations SSIA kepada KONTAN, Jumat (20/5).

Di proyek kawasan industri di Subang, SSIA memiliki landbank seluas 412 hektare. Penundaan peluncuran ini akan mempengaruhi kinerja jangka pendek SSIA. Apalagi, sejak awal tahun hingga kini SSIA belum mencatatkan penjualan lahan.

Hingga akhir tahun ini, Surya Semesta menargetkan penjualan 30 hektare lahan dengan rerata harga jual atau average selling price (ASP) US$ 150 per meter persegi. Di kawasan itu SSIA masih memiliki backlog seluas 30 ha dengan ASP US$ 115 per meter persegi.

Analis Mandiri Sekuritas Kevin Halim dalam risetnya mengungkapkan, penundaan peluncuran proyek Subang menjadi sentimen negatif bagi SSIA. Hal yang bisa mengimbangi sentimen negatif kawasan industri Subang adalah proyek existing SSIA di Karawang, Jawa Barat.

SSIA tengah menuntaskan pembentukan joint venture (JV) untuk mengembangkan proyek fase keempat di Karawang. Perusahaan patungan ini akan mengembangkan sekitar 250 hektare lahan.

Sebagai patokan, harga jual rata-rata landbank SSIA di Karawang sekitar Rp 400.000 per meter persegi. "Jika proyek berlanjut, kami memperkirakan bisa menjadi bantalan, hingga proyek Subang siap dimulai dan menjadi pendorong untuk SSIA," tulis Kevin.

Guna menaikkan perputaran uang jangka pendek, SSIA masih bisa mengandalkan bisnis jalan tol. Baru-baru ini, tarif jalan tol turun 20%-30% karena promosi dan ini meningkatkan lalu lintas masing-masing 15%, 30%, dan 5% untuk kendaraan kelas II, kelas III, dan kelas IV-V.

Kendaraan kelas I tetap mewakili sekitar 70% dari lalu lintas 25.000 kendaraan per hari. SSIA juga mencoba mendorong peningkatan arus lalu lintas dengan membuat perjanjian bisnis dengan sejumlah perusahaan dan menawarkan promosi gratis makanan di daerah-daerah lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×