kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

SRIL akan terbitkan obligasi US$ 70 juta


Selasa, 18 November 2014 / 12:05 WIB
SRIL akan terbitkan obligasi US$ 70 juta
ILUSTRASI. Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol menghadiri sesi foto pada hari pertemuan trilateral selama KTT G7 di Grand Prince Hotel di Hiroshima, Jepang, 21 Mei 2023. REUTERS/Jonathan Ernst


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman (SRIL) mencari dana segar menjelang akhir tahun. Dalam prospektus yang dirilis perseroan, SRIL akan menerbitkan obligasi sebesar US$ 70 juta atau setara Rp 837,83 miliar. Obligasi ini merupakan tambahan penerbitan surat utang senior US$ 200 juta yang telah SRIL terbitkan April lalu.

Obligasi yang bertenor 5 tahun ini memberikan kupon 9% per tahun. Adapun, penerbitan obligasi ini dilakukan melalui anak usaha Golden Legacy Pte. Ltd yang bermarkas di Singapura. Lalu Barclays Bank Plc Singapore Branch sebagai pembeli awalnya.

Nah, hasil dana obligasi ini akan mengalir ke anak usaha SRIL yaitu Golden Mountain Textile & Trading Pte. Ltd. Nantinya, Golden Mountain akan menerima dana dan memberi dalam bentuk pinjaman ke sang induk.

Produsen tekstil yang biasa disebut Sritex ini akan menggunakan kucuran dana tersebut untuk menunjang kebutuhan umum perusahaan yakni membiayai perluasan kapasitas produksi. SRIL menargetkan kapasitas produksi garmen menjadi 30 juta potong per tahun, finishing menjadi 240 juta yard per tahun, weaving menjadi sekitar 180 juta hingga 240 juta meter per tahun, dan spinning mencapai 610.000 mata pintal per tahun pada tahun 2017.

Penerbitan obligasi ini membuat SRIL melewati batas rasio leverage yang ditentukan dari perjanjian pinjaman dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sekedar informasi bahwa Oktober lalu, SRIL memperoleh utang US$ 17 juta dari BCA. Namun karena penelaahan dilakukan akhir tahun, maka SRIL belum melanggar ketentuan dan harus menurunkan rasio leverage-nya sebelum penelahaan.

September lalu, SRIL telah membatalkan rencana penerbitan obligasi US$ 150 juta dari rangkaian US$ 350 juta. Padahal, SRIL membutuhkan dana US$ 104 juta untuk belanja modal atau capital expenditure (capex) 2015. Di situ, SRIL menganggarkan US$ 10 juta untuk pembangunan pabrik garmen, US$ 45 juta untuk pabrik finishing, US$ 30 juta untuk pabrik weaving, dan US$ 19 juta untuk pabrik spinning.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×