Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perkembangan industri penerbangan di tanah air tak lepas dari pengamatan PT Sona Topas Tourism Industry Tbk. Emiten saham berkode saham SONA ini berniat menjalankan bisnis baru dengan membuka toko duty paid (toko barang kena bea) tahun ini. Agar lebih fokus, 11 September 2013, SONA membentuk anak usaha baru, yaitu PT Sukses Garda Mulia.
Freddy Soejandy, Chief Financial Officer SONA menjelaskan, pihaknya berencana membuka toko duty paid di Bandara Juanda, Surabaya dan Bandara Sepinggan, Balikpapan. "Jika selama ini bisnis kami toko duty free (barang bebas bea), sekarang kami akan membuka toko duty paid," jelas Freddy kepada KONTAN, (13/9).
Saat ini, perusahaan ini sedang mengikuti proses tender untuk mendapatkan area komersial di kedua bandara tersebut. Di Bandara Juanda, tender telah dilaksanakan sejak Juli lalu. Pemenangnya akan pada diumumkan pada November ini. Adapun luas area yang akan didapatkan SONA nantinya mencapai 450 meter persegi (m²). Sedangkan di Bandara Sepinggan, proses tender baru saja dimulai. Freddy mengaku, hingga saat ini, pihaknya belum menghitung dana investasi yang akan digelontorkan untuk membangun dua toko barunya tersebut.
Selama ini, produk di toko bebas bea hanya bisa dibeli oleh wisatawan mancanegara. Warga Indonesia boleh saja membeli produk di toko tersebut. Syaratnya, mereka adalah turis yang akan pergi ke luar negeri.
Nah, nantinya, toko duty paid SONA akan khusus menjual barang-barang lokal yang dapat dibeli oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Dengan segmentasi yang lebih luas, manajemen Sona Topas berharap bisa menjaring pelanggan lebih banyak.
Selama ini, Sona Topas menjalankan bisnis toko duty free lewat anak-anak usahanya dengan menggandeng jaringan duty free terbesar, yakni Duty Free Shoper. Perusahaan ini telah memiliki sembilan toko duty free. Rinciannya, lima toko di Bandara Ngurah Rai Bali, satu Bali Galleria di Downtown Bali, dan tiga toko di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Tahun ini, Sona Topas sudah menambah dua gerai duty free di Bandara Ngurah Rai seluas 1.700 m² dan di Bandara Kualanamu, Medan seluas 350 m².
Kinerja lumayan
Hingga semester I-2013, SONA berhasil membukukan kenaikan pendapatan 15,80% dari setahun lalu menjadi Rp 492,43 miliar. Sebagian besar pendapatan ini disumbangkan oleh bisnis toko bebas bea ini, yakni sebesar Rp 491,29 miliar. Sedangkan sisanya berasal dari pendapatan sewa, penjualan tiket, penggunaan dokumen, perjalanan wisata, dan hotel.
Namun, di saat yang sama, laba bersih perusahaan itu turun 7,79% menjadi Rp 51,15 miliar. Freddy bilang, penurunan laba bersih terjadi karena ada kenaikan Upah Minimum Regional (UMR). Beban biaya pegawai juga meningkat karena perusahaan mendatangkan ekspantriat sebagai tenaga ahli. Selain di gerai yang sudah ada, toko-toko baru yang akan dibuka oleh Sona Topas juga mempekerjakan para ekspatriat.
Hingga tutup tahun 2013, Freddy memproyeksikan, pihaknya masih dapat mengejar target kinerja yang telah ditentukan sebelumnya. Sona Topas menargetkan pendapatannya mencapai Rp 1 triliun. Target ini naik sebesar 17,12% jika dibandingkan pendapatan tahun lal yang sebesar Rp 853,79 miliar.
Sona Topas juga menargetkan laba bersih tahun ini bisa mencapai Rp 100 miliar. Angka ini juga naik sebesar 9,91% dari laba bersih 2012 yang sebesar Rp 90,97 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News