Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) mencatat penurunan laba bersih 17,94% menjadi Rp 29,12 miliar di kuartal I 2013 dibandingkan laba bersih waktu yang sama tahun lalu Rp 35,49 miliar
Hal ini disampaikan oleh Direktur Keuangan SONA Freddy Soejandy di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (13/6). Begitu juga kondisi laba sebelum pajak yang juga turun 17,45% menjadi Rp 38,38 miliar dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 46,49 miliar.
Lebih lanjut Freddy mengatakan, untuk laba usaha perseroan kuartal I 2013 turun 8,91%. Dimana, perseroan hanya sanggup mengumpulkan laba usaha kuartal I 2013 Rp 41,99 miliar. Tahun sebelumnya, laba usaha SONA mencapai Rp 46,1 miliar.
"Penurunan laba usaha ini dikarenakan kenaikan upah minimum regional (UMR) yang cukup signifikan dan biaya mendatangkan tenaga ahli untuk meningkatkan keuntungan perusahaan," kata Freddy di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (13/6).
Namun begitu, SONA mencatatkan kenaikan pendapatan usaha di kuartal I 2013. Pendapatan usaha perseroan naik 3,69% menjadi Rp 250,37 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 240,83 miliar.
Freddy menjelaskan, perseroan masih mengandalkan pendapatan terbesarnya dari toko bebas bea atau duty free shops. Dari pendapatan usaha sebesar Rp 250,37 miliar itu, sebesar Rp 249,74 miliar disumbang oleh toko bebas bea atau duty free shops.
Freddy menguraikan, selama kuartal I 2013, pendapatan toko bebas bea ini naik menjadi sebesar 4,06% menjadi Rp 249,74 miliar, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 239,98 miliar.
Pendapatan dari unit penyewaan perseroan selama kuartal I 2013 justru mengalami penurunan yang signifikan. Perseroan hanya mampu mengumpulkan pendapatan dari penyewaan Rp 541,9 juta atau turun 28,65% dibanding periode yang sama tahun 2012 yang mencapai Rp 759,6 juta.
Pendapatan perseroan dari unit usaha biro perjalanan juga mengalami penurunan tipis. Kuartal I tahun 2013 ini, perusahaan hanya mendapat Rp 90 juta atau turun sebesar 6,44% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 96,2 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News