Reporter: Kenia Intan | Editor: Anna Suci Perwitasari
Disamping sentimen positif yang mewarnai pasar, sebenarnya ada beberapa sentimen negatif yang membayangi. Diantaranya, harga minyak yang kembali turun. Ke depan minyak mentah masih berpeluang untuk bergerak volatil.
Asal tahu saja, minyak mentah Amerika Serikat (AS) yakni West Texaas Intermediate (WTI) sempat diperdagangkan di bawah US$ 0 per barel pada awal pekan lalu.
Sementara itu, dari dalam negeri IHSG dibayangi oleh rilis data fundamental ekonomi yang akan dirilis pekan ini. Pelaku pasar mengkhawatirkan pertumbuhan kredit serta risiko dari kredit macet sepanjang tiga bulan pertama tahun 2020.
Baca Juga: Saat IHSG pulih, saham emiten bank BUMN diperkirakan jadi pendorongnya
Kekhawatiran itu tercermin dari investor asing yang mencatatkan penjualan bersih (net sell) pada empat saham bank berkapitalisasi pasar besar selama seminggu terakhir.
"Pelaku pasar mengkhawatirkan restrukturisasi pinjaman yang dilakukan oleh institusi lembaga keuangan dinilai berdampak pada penurunan NIM dan potensi kenaikan dari NPL maupun NPF," imbuhnya.
Adapun berdasar RTI Business, selama sepekan terakhir sektor perbankan menduduki tiga teratas saham yang paling banyak dijual asing. Misalnya BBCA yang mencatatkan net sell hingga Rp 738 miliar, BBRI mencatatkan net sell hingga 373,8 miliar, dan BMRI sebanyak Rp 213,2 miliar. Tidak ketinggalan BBNI juga dilepas asing hingga Rp 93,4 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News