Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendorong BUMN dan anak usaha melepaskan sebagian kepemilikan sahamnya ke publik. PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menjadi salah satu anak BUMN yang dikabarkan akan bertansformasi menjadi perusahaan publik.
Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan proses initial public offering (IPO) perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur dan menara telekomunikasi tersebut.
“IPO saat ini sedang dipersiapkan, diharapkan persiapan ini selesai di kuartal ketiga,” ujar Ririek dalam konferensi pers usai rapat umum pemegang saham tahunan, Jumat (28/5).
Meski demikian, Ririek belum menjabarkan lebih lanjut mengenai kapan anak usaha TLKM tersebut melantai di bursa saham.
“Kami melihat situasi pasar sebelum dipastikan kapan IPO,” sambung Ririek.
Baca Juga: Pupuk Kaltim, Pertamina International Shipping dan Mitratel Paling Siap Go Public
Tahun ini, TLKM menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure sebanyak 25% dari total pendapatan.
Meski tidak merinci secara pasti, Ririek mengatakan capex ini digunakan untuk mengembangkan jaringan, sebagian digunakan untuk pengembanganh digital platform dan service.
Sementara itu, TLKM juga mulai menggarap berbagai layanan digital platform hingga menambah jumlah data center. Hal ini seiring dengan adanya covid, maka kebutuhan masyarakat terhadap platform digital akan semakin bertumbuh.
Sepanjang 2020, TLKM membukukan laba bersih sebesar Rp20,8 triliun atau tumbuh double digit 11,5% dibandingkan tahun 2019. Adapun total pendapatan yang dikantongi emiten telekomunikasi ini sebesar Rp136,46 triliun atau tumbuh sebesar 0,7% dibandingkan tahun 2019.
Ririek mencatat, adanya fenomena kebutuhan akses internet di rumah yang meningkat cukup besar di masa pandemi membuat permintaan terhadap internet juga naik. Tercatat, TLKM melayani penambahan pelanggan IndiHome lebih dari 1,01 juta di tahun lalu.
Sehingga, pada akhir 2020 jumlah pelanggan IndiHome mencapai 8,02 juta pelanggan atau tumbuh 14,5% jika dibanding akhir 2019. Kondisi tersebut berdampak positif bagi emiten pelat merah ini, dimana layanan triple play IndiHome mencatat kenaikan pendapatan sebesar 21,2% menjadi Rp 22,2 triliun dibanding tahun lalu dan memperkuat posisi IndiHome sebagai layanan internet Indonesia dengan pangsa pasar terbesar.
Tidak hanya segmen layanan triple play, Telkomsel selaku entitas anak usaha TLKM, mampu mempertahankan posisi sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dengan cakupan nasional hingga 169,5 juta pelanggan, di mana 115,9 juta di antaranya merupakan pengguna mobile data.
Pendapatan digital business Telkomsel tumbuh 7% yoy menjadi Rp 62,34 triliun, yang didorong oleh semakin tingginya kebutuhan layanan data masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Dengan pendapatan data seluler yang cukup kuat, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatat total pendapatan data, internet dan IT service sebesar Rp 70,99 triliun atau tumbuh 8% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya: Menelisik kinerja sejumlah anak usaha BUMN yang bakal IPO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News