Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Manajemen PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) buka suara soal rencana merger dengan PT PP Tbk (PTPP).
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko WIKA Adityo Kusumo mengatakan, aksi korporasi tersebut berada pada ranah pemegang saham.
“Dari sisi manajemen, kami monggo saja. Sampai saat ini kami juga masih sama-sama menunggu seperti apa, tapi kami standby,” ujarnya dalam public expose WIKA, Senin (27/11).
Terkait restrukturisasi utang, Adityo menjelaskan, proses dan hasilnya akan terlihat dalam jangka waktu 1-2 tahun ke depan. Hal itu akan tercermin dari portofolio perseroan yang lebih baik.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Dapat PMN Rp 6 Triliun, Kapan Cairnya?
“Kami masih negosiasi dan diskusi dengan perbankan. Sebelum akhir tahun semoga bisa rilis mekanisme di keterbukaan informasi,” paparnya.
Adityo menjelaskan, ada beberapa strategi yang akan dilakukan WIKA untuk melakukan transformasi bisnis. Langkah ini untuk memastikan perseroan tidak lagi terjebak di gelombang yang sama.
WIKA juga akan melakukan negosiasi dengan target untuk tetap mendapatkan keuntungan dari pihak perbankan.
Sebab, sesuai dengan model bisnis perusahaan konstruksi, WIKA sangat bergantung kepada perbankan dengan adanya garansi. Misalnya saja untuk proyek WIKA di IKN yang wujudnya jangka panjang.
“Kami juga akan mencicil utang-utang dan kredit perusahaan. Jadi ini memang kombinasi bagaimana kamu melakukan transformasi, kolaborasi, dan divestasi,” paparnya.
Baca Juga: WIKA Targetkan Nilai Kontrak hingga Rp 27 Triliun pada 2024
Terkait rencana divestasi, WIKA berencana untuk bisa melepas aset jalan tol dalam waktu dekat.
“Saat ini, ada 5 ruas jalan tol yang WIKA turut melakukan penyertaan modal, ada yang minoritas dan mayoritas,” papar Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, Mahendra Vijaya dalam kesempatan yang sama.
Lalu, soal restrukturisasi utang, cash flow WIKA saat ini sebesar Rp 13 triliun.
“Semua masih di dalam tahap negosiasi, semoga bisa disampaikan hasil negosiasinya sebelum akhir 2023,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News