Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi pelat merah hanya memiliki sisa waktu yang sedikit untuk memenuhi target kontrak baru tahun ini. Sayangnya, hampir semua emiten belum mencapai separuh dari target yang mereka tetapkan.
Pada Agustus 2019, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) baru mengantongi kontrak baru senilai Rp 20,3 triliun. Padahal mereka menetapkan target perolehan tahun ini sebesar Rp 61,74 triliun. Dengan demikian, WIKA masih belum setengah jalan alias baru capai 32,88% dari target.
PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) masih lebih tinggi. Perusahaan ini mengantongi nilai kontrak Rp 23 triliun. PTPP telah mencapai 46% dari target. Tapi memang, target yang ditetapkan juga lebih rendah dari WIKA yaitu Rp 50 triliun.
Baca Juga: Raih kontrak baru Rp 2,1 triliun, PTPP garap proyek PLTU
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) juga memiliki target yang sama dengan PTPP yaitu Rp 50 triliun. Sayangnya, berdasarkan penelusuran Kontan.co.id, emiten yang kini dikemudikan oleh Robert Leonard Marbun tersebut baru memperoleh Rp 9,4 triliun atau setara 18,8% dari target.
Kepada Kontan.co.id, Direktur Keuangan Waskita Karya Tbk Haris Gunawan mengatakan manajemen akan merevisi target tahun ini lantaran mundurnya beberapa pengadaan proyek investasi. "Ada rencana mau merevisi target," ujar dia, Rabu (14/8).
Sementara PTPP dan WIKA, keduanya kompak tetap optimistis bisa mencapai target di tahun ini. Direktur Utama PTPP Lukman Hidayat perusahaan yang dia pegang akan dibanjiri proyek baru di sisa tahun ini. "Juli-Agustus 2019 terus dapat," imbuh dia.
Pada September 2019, PTPP telah mendapat nilai kontrak baru Rp 2,1 triliun untuk proyek PLTU. Berdasarkan hitungan Kontan.co.id, ini membuat PTPP mengantongi kontrak baru senilai Rp 25,1 triliun atau setara 50% dari target.
Baca Juga: Dirut Wijaya Karya (WIKA) buka suara soal tender Stadion BMW
Sementara itu, WIKA juga mengaku memiliki beberapa katalis positif untuk mencapai nilai kontrak baru. Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya bahkan optimistis 100% target akan tercapai. Hal ini juga diperkuat Direktur Utama WIKA Tumiyana.
"Pede saja, masih banyak proyek," jelas Tumiyana, Jumat (6/9).
Proyek yang tengah dibidiknya antara lain proyek bandara 3 di Taiwan, proyek smelter di Indonesia Timur. WIKA juga memiliki satu proyek lagi yang memberi katalis positif. Namun manajemen masih belum mau membeberkan secara detil.
Emiten pelat merah lainnya, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) , per Agustus 2019 mengantongi kontrak baru senilai Rp 6,8 triliun. Angka itu berasal kontrak proyek pembangunan Dermaga di Surabaya Rp 310,9 miliar dan Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta Rp 265,1 miliar. Perolehan ini mengantar ADHI mencapai 22,67% dari target Rp 30 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News