Reporter: Benedicta Prima | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Tumiyana buka suara soal kemenangan anak usahanya yaitu PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) soal tender Jakarta International Stadium (JIS) atau lebih dikenal Stadion BMW.
Kemenangan tersebut tengah dipersoalkan lantaran tawaran Kerja Sama Operasional (KSO) WEGE, PT Jaya Konstruksi dan PTPP lebih tinggi bila dibandingkan dengan KSO PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
"Kita bidding dengan kondisi tertentu, tetapi tidak pernah saya tender menang dengan selisih angka tertentu lalu mark up, korupsi, jangan begitu. Itu bisa didiskusikan dengan kalkulasi," jelas Tumiyana saat berkunjung ke Menara Kompas, Jumat (6/9).
Tumiyana menjelaskan, dengan selisih harga yang mencapai 10% hingga 20% di mana lebih mahal penawaran WEGE, anak usahanya tersebut menawarkan kualitas bangunan yang lebih baik.
Baca Juga: KSO WEGE menang tender stadium BMW dengan nilai lebih mahal, ini kata Jakpro
"Orang kalau selisih satu atau dua persen itu jagoan, kalau selisih 10%-20% antara pinter sama bodoh tipis definisinya. Kalau deviasi 10% saya mundur, tetapi kalau selisih 2% saya evaluasi bodohnya di mana kok bisa kalah," jelas dia.
Asal tahu saja, KSO WEGE memenangkan tender dengan nilai Rp 4,08 triliun. Angka yang lebih besar dari pada penawaran dari ADHI yang sebesar Rp 3,78 triliun.
Dalam hal ini Kontan.co.id juga telah menghubungi manajemen ADHI, hanya saja belum ada konfirmasi dari ADHI.
Baca Juga: Yuk, tengok rancangan stadion kandang Persija yang bikin tiga emiten ketiban berkah
Sekedar informasi, capaian nilai kontrak baru ADHI sepanjang semester I-2019 sebesar Rp 6,1 triliun. Angka ini tumbuh 13% dari perolehan kontrak baru di bulan sebelumnya di angka Rp 5,4 triliun.
Dengan realisasi tersebut, ADHI baru merealisasikan 20,3% dari target tahun ini yang sebesar Rp 30 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News