Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Tren penggunaan data yang semakin kuat juga menjadi katalis positif bagi sektor halo-halo. Alfred pun menjadikan sektor telekomunikasi sebagai sektor favorit karena sifat bisnis yang defensif.
Ranjan Sharma Analis J.P. Mogran Sekuritas Indonesia dalam risetnya mengatakan persaingan bisnis sektor telekomunikasi akan membaik dengan ISAT yang mulai menaikkan tarif paket data sekitar 10%-40%. Dengan begitu perang tarif bisa mereda dan memungkinkan TLKM di kemudian hari bisa menaikkan tarif juga untuk mempertahankan tarif premiumnya.
Secara kuartalan, hanya EXCL yang total jumlah pelanggannya menurun sebesar 2%. Sementara, total jumlah pelanggan TLKM tumbuh 2% dan ISAT tumbuh 4%.
Baca Juga: Ekspansi Penambahan BTS Indosat (ISAT) Bakal Tuntas Pekan Ini
"Tren penurunan pelanggan di EXCL perlu dipantau secara ketat karena kehilangan pangsa pasar di sebagian kawasan Jawa," kata Ranjan. Bila penurunan total pelanggan membawa dampak kerugian lebih lanjut, Ranjan mengatakan baiknya investor berhati-hati. Oleh karena itu pula, Ranjan mengalihkan preferensinya dari EXCL ke TLKM.
Ranjan merekomendasikan overweight ke TLKM di target harga Rp 4.850 per saham. Namun, Ranjan juga masih merekomendasikan overweight untuk EXCL di target harga Rp 3.950 per saham.
"EXCL masih bisa memanfaatkan keuntungan dari registrasi SIM card untuk menambah market share, kami yakin EXCL mampu meningkatkan pendapatan data seiring dengan perbaikan tarif di sektor ini," kata Ranjan.
Baca Juga: Sektor perbankan hingga telekomunikasi diproyeksi akan bersinar tahun depan
Sementara, TLKM menjadi emiten yang Alfred jagokan karena memiliki market share tertinggi dibanding kompetitornya. Alfred juga menyukai pertumbuhan kinerja TLKM yang stabil.
"Meski pertumbuhan pendapatan TLKM cenderung stabil dan tidak memberi pertumbuhan yang lebih tinggi dari kompetitornya, untuk kondisi 2020 dengan proyeksi pelemahan ekonomi global, emiten yang kinerjanya stabil lebih menarik," kata Alfred.
Alfred merekomendasikan buy untuk TLKM di target harga Rp 5.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News