kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sinyal BoE menyokong poundsterling


Rabu, 25 Februari 2015 / 06:43 WIB
Sinyal BoE menyokong poundsterling
ILUSTRASI. Dokter bedah syaraf di Rumah sakit Omni Internasional Alam Sutra Banten melakukan pembedahan tulang belakang dengan alat navigasi.Fasilitas Alat navigasi terbaru ini hanya salah satu perlengkapan yang dimiliki RS bertaraf internasional.Dengan Fasilitas peralatan mutahir dan Dokter ahli dibidang masing-masing, diharapkan pasien yang biasa berobat keluar negri,cukup berobat kesini dengan harga bersaing.Pho KONTAN/16/08/07


Reporter: Dina Farisah, Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Otot poundsterling  Inggris (GBP) berpeluang lebih unggul melawan sejumlah mata uang utama dunia lain. GBP tertopang sinyal positif yang dihembuskan Bank Sentral Inggris (BoE).

Mengutip Bloomberg, Selasa (24/2) pukul 17.01 WIB, pairing GBP/JPY naik 0,51% menjadi 184,59. Poundsterling juga menguat terhadap euro (EUR) sebanyak 0,20% ke 0,7318. Euro di posisi terendah sejak Agustus tahun lalu. Namun, GBP keok melawan dollar AS (USD) dengan melemah tipis 0,08% ke 1,5444. 

Analis Harvest International Futures Tonny Mariano mengatakan, pasangan GBP/JPY bergerak naik lantaran kontrasnya pernyataan pejabat BoE dengan pejabat Bank Sentral Jepang (BoJ).

Meskipun inflasi Inggris agak turun,  BoE optimistis target inflasi sebesar 2% bisa tercapai dalam waktu dua tahun. Sebaliknya, BoJ meragukan target inflasi 5% dapat tercapai dalam waktu dua tahun ke depan. “Saat ini tren inflasi Jepang kian menurun, sehingga BoJ berpeluang mengucurkan stimulus lebih besar. Ini negatif bagi yen,” jelas Tonny. 

Analis PT Monex Investindo Futures Albertus Christian menilai, euro kalah melawan GBP terutama dalam jangka menengah. EUR loyo karena efek negosiasi antara Yunani dengan kreditur mengenai dana talangan.  

Meski demikian, GBP masih diliputi masalah inflasi. Meski BoE optimistis, tapi investor khawatir inflasi bisa jatuh di bawah 0%. Ini bisa menggiring bank sentral menggelontorkan stimulus seperti ECB. "Ini sedikit membuka peluang euro menguat terhadap GBP dalam jangka pendek," ujar Albertus. 

Analis PT SoeGee Futures Nizar Hilmy menduga, pairing GBP/USD  masih dalam tren bullish, meski sempat turun. Soalnya, testimoni Gubernur The Fed, Jannet Yellen diprediksi memperkuat hasil rapat komite federal (FOMC) belum lama ini. Saat itu, pejabat The Fed meredam wacana menaikkan suku bunga acuan di Juni mendatang. "Jika sesuai prediksi, peluang GBP/USD menguat terbuka lebar," ujar Nizar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×