Reporter: Namira Daufina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Indikator manufaktur Inggris yang positif, belum mampu menopang pergerakan GBP. Kemarin, poundsterling bertekuk lutut terhadap beberapa mata uang utama dunia yang lainnya. Mengutip Bloomberg, Senin (2/2) pukul 18.07 WIB pasangan EUR/GBP naik 0,68% di level 0,7547 dibandingkan hari sebelumnya.
Pairing GBP/USD turun 0,21% ke level 1.5029. GBP terhadap JPY juga turun 0,17% dan bertengger di 176,69. Padahal PMI manufaktur Inggris bulan Januari 2015 menunjukkan hasil, positif yakni 53 atau di atas prediksi 52,9. Hasil ini juga lebih bagus dari bulan Desember 2014 di 52,7.
Ariston Tjendra, Head of Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, menduga, penguatan EUR/GBP karena data ekonomi Eropa bagus. "Pasar sudah lebih dulu mengantisipasi dengan price in, sebelum pengumuman data Eropa dan Inggris," jelasnya.
Rilis data ekonomi Eropa antara lain, PMI Manufaktur Spanyol bulan Januari 2015 di level 54,7 atau di atas prediksi 54,2. PMI manufaktur Italia 49,9 di atas prediksi 49,3. Final PMI manufaktur Eropa sesuai prediksi stabil di angka 51. EUR sudah mulai memasuki masa rebound terhadap GBP. Sehingga, penguatan EUR bisa berlanjut hingga hari ini.
Pada pasangan GBP/USD. Tonny Mariano, Analis PT Harvest International Futures, bilang, pelemahan yang terjadi masih normal. "Saat ini, secara teori pergerakan didominasi faktor dari Amerika Serikat (AS)," kata Tonny. Indikator ekonomi AS jauh lebih baik dibandingkan negara lain di dunia termasuk Inggris. Sehingga penguatan GBP masih belum mungkin terjadi. Secara tren, GBP juga masih bearish terhadap USD.
Sedangkan Gema Goeyardi, Analis dan Direktur PT Astronacci International, menjelaskan, belum ada perubahan fundamental yang berarti dari kedua negara. Hanya saja, tren pelemahan masih terus membayangi GBP terhadap JPY. Gema menduga, GBP/JPY juga masih akan melemah hari ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News