kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sinarmas Income Fund cetak kinerja terbaik pada kuartal I-2018


Rabu, 04 April 2018 / 21:05 WIB
Sinarmas Income Fund cetak kinerja terbaik pada kuartal I-2018
ILUSTRASI. Sinarmas Asset Management


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun rata-rata reksadana pendapatan tetap menorehkan kinerja negatif, namun Sinarmas Income Fund racikan PT Sinarmas Asset Management mampu menghasilkan imbal hasil positif.

Berdasarkan data Infovesta Utama, sepanjang kuartal pertama 2018, Sinarmas Income FundĀ mencatat return sebesar 7,19%. Kinerjanya mengalahkan indeks reksadana pendapatan tetap yang minus 0,01% pada periode yang sama. Bahkan, produk ini mencetak kinerja tertinggi di antara reksadana pendapatan tetap lainnya.

Direktur Sinarmas Asset Management, Jamial Salim menjelaskan, strategi pengelolaan yang diterapkan pada Simas Income Fund selama ini tidak banyak berubah. "Dalam pemilihan portofolio investasi, kami cenderung konservatif dengan mengutamakan keamanan dana nasabah dengan return yang tetap kompetitif," ujarnya, Rabu (4/4).

Sementara, obligasi yang menjadi pilihan utama adalah obligasi korporasi. Alasannya, tentu karena nilai kupon yang relatif lebih tinggi dibandingkanĀ  kupon obligasi pemerintah. Sinarmas mengandalkan obligasi korporasi dari sektor keuangan untuk memberi imbal hasil yang lebih maksimal.

Dari segi tenor, Jamial menyebut, dana ditempatkan pada obligasi dengan durasi yang bervariasi. "Yang jatuh tempo tahun ini sampai yang terjauh obligasi pemerintah tahun 2038," ungkap Jamial.

Sinarmas AM membagi obligasi berdasarkan tingkat kupon yang berbeda-beda, kemudian disesuaikan kembali risikonya. Yang terpenting, obligasi masih masuk dalam kategori investment grade dan nantinya dipadu antara jatuh tempo dan tingkat kuponnya.

Dari sisi pasar obligasi, Jamial memperkirakan pergerakan harga dan tingkat yield obligasi hingga akhir tahun 2018 akan bergerak konsolidasi. Hal ini lantaran pasar mengantisipasi kebijakan suku bunga The Fed dan optimisme membaiknya perekonomian Indonesia.

Namun, ia cukup optimistis reksadana Simas Income Fund bisa mencapai imbal hasil sebesar 8%-10% hingga akhir tahun ini.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana sepakat, reksadana pendapatan tetap yang mampu menoreh kinerja positif di kuartal pertama ini umumnya mengandalkan obligasi korporasi. "Sebab, awal tahun ini, harga SUN terkena koreksi cukup dalam karena dana asing yang keluar terhitung besar," kata Wawan, (4/4).

Selain itu, meski lebih jarang diperdagangkan, obligasi korporasi juga menawarkan kupon lebih besar dengan harga yang stabil. Sejauh ini, Wawan mejelaskan, obligasi korporasi dengan rating triple A memberi kupon 7%-8%, sedangkan triple B memberi kupon rata-rata di atas 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×