kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kinerja reksadana fixed income membaik pada Maret 2018


Rabu, 04 April 2018 / 20:13 WIB
Kinerja reksadana fixed income membaik pada Maret 2018
ILUSTRASI. Ilustrasi Reksadana


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang kuartal pertama 2018, kinerja sebagian besar jenis reksadana negatif. Berdasarkan data Infovesta Utama per 29 Maret 2018, hanya reksadana pasar uang yang berhasil mencetak return positif, yang tercermin pada Infovesta Money Market Fund Index dengan kenaikan 0,98%.

Sementara, kinerja reksadana pendapatan tetap yang digambarkan melalui Infovesta Fixed Income Fund Index minus 0,01% pada kuartal pertama 2018.

Meski demikian, secara month-on-month (mom), kinerja indeks reksadana pendapatan tetap sejatinya cenderung membaik. Pada Februari, return indeks reksadana pendapatan tetap minus 0,91% mom. Namun, akhir Maret lalu, return Infovesta Fixed Income Fund Index naik 0,31% mom.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai, kinerja reksadana sepanjang Maret sudah sewajarnya membaik. Sebab, pada Januari-Februari lalu, rata-rata harga obligasi memang tergerus di tengah kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga The Federal Reserves.

Memasuki pertengahan Maret, suku bunga The Fed resmi terkerek. Namun, data makro dalam negeri masih positif sehingga Bank Indonesia belum merasa perlu ikut menaikkan suku bunga. "Pasar pun mulai melakukan pembelian obligasi sehingga harga bergerak naik dan kinerja reksadana berbasis obligasi ikut membaik," ujar Wawan, (4/4).

Ia meyakini, reksadana pendapatan tetap telah melewati masa krisis kinerjanya. Dari sisi harga obligasi, ia belum melihat ada katalis negatif yang cukup kuat hingga tiga bulan ke depan.

Sementara, dari sisi suku bunga acuan domestik, Wawan juga belum melihat BI akan menaikkan dalam waktu dekat. "Tingkat inflasi yang cuma naik 0,2%  pada Maret lalu, masih dalam taraf yang belum akan memicu kenaikan suku bunga," katanya.

Meskipun BI nantinya menaikkan suku bunga, ia menebak masih akan berada di kisaran 4,75%-5%. Dengan asumsi seperti itu, Wawan optimistis kinerja reksadana pendapatan tetap bisa terus membaik pada kuartal kedua. Ia juga yakin reksadana pendapatan tetap masih mampu mencapai return 7%-8% di akhir 2018 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×