Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Noverius Laoli
Penerapan Full CeBM sudah efektif sejak 22 Juli 2019. Bahkan, sejak tanggal implementasi awal hingga 2 Agustus 2019, rata-rata per nilai perputaran di Bank Indonesia sudah mencapai Rp 11,4 triliun.
"Full CeBM merupakan proses kami menerapkan konsep Financial Hub. Namun, secara lebih luas konsep ini tidak hanya untuk transaksi dana, tapi juga pertukaran informasi dan data lainnya dengan KSEI sebagai pusatnya (hub)," ujar Alec pada Jumat (9/8) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
Baca Juga: MTN PTPP Sebesar Rp 120 Miliar Menawarkan Tingkat Suku Bunga 11,25%
Alec menjelaskan lebih lanjut jika nanti ada Perusahaan Efek yang bekerjasama dengan lima Bank RDN, Perusahaan Efek cukup terhubung ke KSEI saja.
Nanti KSEI yang terhubung dengan lima Bank RDN tersebut. Sebaliknya juga begitu, jika Bank RDN kerjasama dengan 50 Perusahaan Efek, cukup terhubung dengan KSEI.
"Sebetulnya, konsep hub ini lebih efisien. Serta infrastrukturnya ini serupa dengan reksadana S-Invest, lebih tersentralisasi" tambah Alec.
Selain itu, strategi KSEI ini sebetulnya sudah diwujudkan pertama kali dengan meluncurkan AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) Next Generation (AKSes Next-G) pada Mei 2019 lalu.
Alec menyatakan konsep Financial Hub itu merupakan pengembangan dari AKSes Next-G, yang juga menjadi fondasi dari konsep tersebut.
Mulanya, dengan adanya AKSes Next-G, investor bisa mengecek catatan kepemilikan efek di KSEI. Selanjutnya melalui pengembangan, investor bisa berkomunikasi dengan semua Perusahaan Efek dimana ia merupakan nasabah dari perusahaan terkait.
Di sisi lain, Perusahaan Efek juga dapat berkomunikasi dengan Bank RDN melalui Next-G versi baru.
Baca Juga: BEI tunggu aturan final untuk uji coba sistem e-bookbuilding
Mengenai kapan pengembangan itu selesai, Alec menyatakan realisasinya kemungkinan tahun 2020. Itupun baru pilot project yang diharapkan terealisasi pada semester I 2020. Persentase pengembangan infrastruktur yang dicanangkan KSEI ini juga baru 10%.
"Prosesnya bertahap. Intinya, kami berharap potensi-potensi investor yang sudah ingin berinvestiasi di pasar modal tapi terhambat karena kendala infrastruktur atau layanan yang rumit dapat terhindarkan di kemudian hari," tutup Alec.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News