kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak strategi KSEI untuk terus meningkatkan jumlah investor di pasar modal


Jumat, 09 Agustus 2019 / 17:49 WIB
Simak strategi KSEI untuk terus meningkatkan jumlah investor di pasar modal


Reporter: Yasmine Maghfira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan jumlah investor di pasar modal Indonesia kini sudah mencapai 2.048.446 SID per 31 Juli 2019.

Pertumbuhan investor tersebut meningkat 26,5% secara year to date, sedangkan data per akhir 2018 total investor 1.619.372 SID. Secara  year on year tercatat pertumbuhan investor mencapai 49,5% dibandingkan per 31 Juli 2018 sebanyak 1.369.810 SID.  

Baca Juga: KSEI menerapkan penyelesaian transaksi efek lewat Bank Indonesia

KSEI juga mencatatkan total investor saham per 31 Juli 2019 sebanyak 990.531 SID. Jumlah itu lebih kecil dibandingkan investor reksadana yang mencapai 1.376.026 SID.

Direktur KSEI Alec Syafruddin menyatakan pertumbuhan di reksadana lebih cepat karena terpapar teknologi. Menurut Alec, salah satu faktor reksadana bisa lebih unggul karena adanya fasilitas oleh fintechdan juga e-commerce yang mempermudah investor untuk membuka rekening reksadana melalui fitur mereka.

Sementara untuk saham karena ketentuannya lebih banyak, pertumbuhannya jadi tidak secepat reksadana. 

Guna meningkatkan pertumbuhan investor, KSEI selaku penyedia infrastruktur investasi atau Financial Market Infrastructures (FMI) berencana mengembangkan infrastruktur dengan menerapkan konsep Financial dan Information Hub. Konsep tersebut akan diwujudkan KSEI dengan menyediakan platform terintegrasi terpusat yang dapat diakses oleh pemakai jasa KSEI. 

Salah satu wujud implementasi konsep tersebut ialah dengan menerapkan mekanisme penyelesaian transaksi dana efek melalui Bank Sentral alias Bank Indonesia (BI) atau yang juga dikenal dengan Full Central Bank Money (CeBM).

Baca Juga: Manajer investasi sambut positif rencana BEI hapus biaya transaksi reksadana ETF




TERBARU

[X]
×