Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan awal pekan ini. Penguatan berpotensi berlanjut seiring tekanan jual dolar Amerika Serikat (AS) yang masih terjadi.
Senin (14/4), rupiah spot menguat terbatas ke Rp 16.787 per dolar AS atau sebesar 0,05%. Sementara rupiah Jisdor menguat 0,19% ke Rp 16.773 per dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan penguatan rupiah di tengah berlanjutnya ketidakpastian terkait perang dagang. Utamanya, setelah pernyataan dari pemerintah Trump terkait dengan pengecualian tarif di beberapa produk.
Untuk besok, Josua memperkirakan rupiah akan cenderung sideways. "Ini sejalan dengan investor yang mengantisipasi data pertumbuhan PDB China pada hari Rabu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (14/4).
Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp 16.787 Per Dolar AS Hari Ini 14 April 2025
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan rupiah masih berpotensi menguat karena dolar AS masih dalam tekanan jual investor. Sebab, pasar khawatir resesi di AS dari dampak perang dagang.
Dari data ekonomi, rupiah didukung data perdagangan China yang lebih kuat dari perkiraan dan data cadangan devisa Indonesia yang naik ke rekor US$ 157 miliar. "Saat ini investor menantikan survey kepercayaan konsumen Indonesia," sebutnya.
Lukman memperkirakan rupiah bergerak di range Rp 16.700 - Rp 16.850 per dolar AS. Sementara Josua di kisaran Rp 16.725 - Rp 16.825 per dolar AS.
Selanjutnya: Presiden Prabowo Bakal Resmikan PLTP Ijen Milik Medco Bulan Depan
Menarik Dibaca: 5 Makanan untuk Daya Tahan Tubuh Lebih Kuat di Musim Hujan, Tidak Gampang Sakit!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News