kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Rupiah Tertekan Sentimen Global, Analis Proyeksikan Bisa Menguat pada Rabu (9/4)


Selasa, 08 April 2025 / 19:32 WIB
Rupiah Tertekan Sentimen Global, Analis Proyeksikan Bisa Menguat pada Rabu (9/4)
ILUSTRASI. Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Selasa (8/4). Sentimen global masih memainkan peran utama dalam pergerakan rupiah hari ini. Namun, rupiah berpotensi menguat pada Rabu (9/4). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rupiah ditutup melemah pada perdagangan Selasa (8/4). Sentimen global masih memainkan peran utama dalam pergerakan rupiah hari ini. Namun, rupiah berpotensi menguat pada Rabu (9/4).

Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 16.891 per dolar Amerika Serikat (AS), turun 0,46% secara harian. Di pasar domestik, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia (JISDOR BI) mencatat rupiah di level Rp 16.849. Dari perdagangan terakhirnya sebelum libur lebaran pada 27 Maret lalu, angka tersebut turun sebesar 1,7%. 

Nilai rupiah di pasar domestik hari ini menjadi rekor terburuk sepanjang masa. Sementara di pasar spot, rekor tersebut baru dipecahkan Senin (7/4) kemarin di level Rp 16.941.

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 1,71% ke Level Rp 16.849 Per Dolar AS pada Selasa (8/4)

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede menyebut depresiasi rupiah hari ini didorong oleh sentimen dari perang dagang global. Ditambah, kini ketegangan antara AS dan China mulai meningkat. 

Setelah memasang tarif tinggi untuk barang impor China, yakni sebesar 34%, AS mendapat serangan balasan. China menyebut akan memberlakukan tarif dengan besaran yang sama untuk produk impor AS mulai 9 April besok. 

AS mengancam akan menaikkan tarif China hingga 50% jika negeri tirai bambu ini kekeh menjalankan rencananya.

“Aksi balas-balasan tersebut mendorong investor untuk mengalihkan asetnya ke aset yang lebih aman,” ungkap Josua kepada Kontan.co.id, Selasa (8/4).

Sejalan, Analis Doo Financial Futures Lukman Leong menilai pelemahan rupiah hari ini merupakan akumulasi sentimen risk-off selama libur panjang hari raya. Makanya, sentimen global yang sedikit membaik sekalipun tak cukup mendukung rupiah. 

“Tidak ada sentimen lain yang lebih dominan,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Selasa (8/4). 

Baca Juga: Rupiah Lesu di Tengah Perang Dagang, Intervensi BI Bagai Menabur Garam ke Laut

Untuk saat ini Indonesia berada di posisi yang sulit. Pasalnya, dari sisi eksternal, Lukman menilai rupiah hanya bisa berharap pada keringanan kebijakan tarif AS terhadap Indonesia. Namun, hal itu akan sulit, meninjau surplus dagang Indonesia yang sangat besar terhadap AS. 

Berkaca dari negara lain pun, AS telah menolak proposal free trade zero tariff yang diajukan Uni Eropa dan Vietnam. Lukman menilai itu karena Trump juga mengejar neraca perdagangan yang seimbang. 

Dengan situasi ini, Lukman menilai potensi rupiah jebol ke Rp 17.000 masih terbuka lebar. Maka, menurutnya, rupiah masih akan bergantung pada intervensi Bank Indonesia. Sejauh ini, intervensi BI hari ini di pasar spot tak mencerminkan dampak signifikan. Hal itu bisa dilihat dari rupiah yang justru semakin melemah.

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Maret 2025. Berdasarkan data ini, kenaikan harga cenderung lebih rendah dari perkiraan. Kata Lukman, hal itu menjadi tanda pelemahan daya beli masyarakat.

“Hasil ini ikut menekan rupiah,” tambahnya.

Dalam perdagangan Rabu (9/4) besok, Lukman optimis tekanan tekanan terhadap rupiah bisa mereda dengan dukungan dari sentimen di pasar ekuitas yang mulai pulih. Ia memprediksi, rupiah akan bergerak di rentang Rp 16.700–Rp 16.900 besok. Sementara menurut Josua, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 16.825–Rp 17.000.

Selanjutnya: Kuota Kebijakan Impor Akan Dihapus, Sri Mulyani: Bisa Tambah Penerimaan

Menarik Dibaca: Perusahaan Berlomba Adopsi PC AI, AMD Beberkan Alasannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×