Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah spot ditutup menguat pada perdagangan Kamis (10/4). Rupiah spot menguat 0,30% ke Rp 16.823 per dolar Amerika Serikat (AS) dan rupiah Jisdor menguat 0,96% ke Rp 16.779 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan rupiah menguat cukup besar di tengah euforia sentimen risk on di pasar global atas penundaan tarif oleh Trump.
"Namun tensi dagang yang justru meningkat antara AS dan China membatasi penguatan lebih lanjut," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (10/4).
Meski begitu, penguatan rupiah diperkirakan tidak berlanjut pada Jumat (11/4). Lukman menyebutkan, meskipun nanti malam akan ada data penting dari inflasi AS, tetapi perhatian investor masih pada perkembangan seputar tarif Trump, terutama antisipasi pada kemungkinan respons China kembali.
Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Menguat 0,97% ke Rp 16.779 per Dolar AS pada Kamis (10/4)
"Bangkitnya sentimen di pasar ekuitas mungkin berlebihan, indeks utama futures AS terpantau terkoreksi lumayan besar saat ini, ada potensi mood investor akan berbalik suram besok," katanya.
Dus, Lukman memperkirakan rupiah akan kembali melemah dengan rentang Rp 16.700 - Rp 16.900 per dolar AS.
Pengamat mata uang, Ibrahim Assuaibi menilai rupiah berpotensi menguat. Tensi dagang antara AS dan China membuat peluang baru bagi negara kawasan Asean, termasuk Indonesia.
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Menguat 0,30% ke Rp 16.823 per Dolar AS pada Kamis (10/4)
Peluang itu hadir dari potensi relokasi pabrik produksi dari China ke negara lain guna menghindari tarif tinggi.
"Pemindahan produksi akan menciptakan peluang baru bagi negara ASEAN, namun juga menimbulkan tantangan baru seperti kesiapan infrastruktur dan kebijakan perdagangan," sebutnya.
Dus, Ibrahim memperkirakan rupiah akan fluktuatif tetapi ditutup menguat di rentang Rp 16.750 - Rp 16.830 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News