kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rencana pendanaan emiten konstruksi berikut


Senin, 13 Juli 2020 / 17:25 WIB
Simak rencana pendanaan emiten konstruksi berikut
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pembangunan terowongan (underpass) Senen di Jakarta, Jumat (19/6/2020). Perusahaan konstruksi membutuhkan dana jumbo untuk operasional seperti penyelesaian proyek.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pendanaan menjadi salah satu yang disoroti di tengah pandemi Covid-19, mengingat perusahaan konstruksi membutuhkan dana jumbo untuk operasional seperti penyelesaian proyek.

Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Mahendra Wijaya menjelaskan sumber pendanaan tahun ini masih mengandalkan kas masuk dari penjualan operasi dan pinjaman modal kerja. "Pinjaman modal kerja masih ada ruang yang cukup, gearing ratio WIKA masih sangat baik di kisaran 1,04 di kuartal I-2020," kata Mahendra kepada Kontan.co.id, Senin (13/7).

Kas masuk dari operasional diprediksi bisa masuk hingga di atas Rp 2 triliun di tahun ini dari nilai proyek yang digarap WIKA tahun ini sebesar Rp 80,71 triliun. Sementara plafon pinjaman modal kerja masih ada sisa sekitar Rp 5 triliun. Di sisi lain, dana talangan yang akan masuk di tahun ini sekitar Rp 60 miliar.

Baca Juga: Dorong BUMN Karya renegosiasi, begini komentar anggota Komisi VI DPR

Dengan rencana pendanaan tersebut, WIKA juga memilih melakukan efisiensi terhadap pengeluaran belanja modal alias capital expenditure (capex). Sejauh ini dari alokasi capex sebesar Rp 11,5 triliun WIKA baru menyerap Rp 50,73 miliar atau setara 0,44% dari alokasi. WIKA menggunakan belanja modalnya untuk kebutuhan aset tetap sebesar Rp 3,22 miliar dan injeksi modal sebesar Rp 47,51 miliar.

Perusahaan konstruksi lainnya seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT PP Tbk (PTPP) tercatat masih memiliki rencana divestasi. Waskita Karya tahun ini mengandalkan divestasi ruas tol milik Waskita, mengingat nilai divestasi menggunakan future income alias ekspektasi pendapatan tol di masa depan.

WSKT lebih memilih memperoleh pendanaan dari divestasi tol. Pasalnya, masa payback tol yang cenderung memakan waktu lama dan dinilai lebih menguntungkan ketimbang sumber pendanaan dari pinjaman bank dan lembaga keuangan lain.

Baca Juga: Ini siasat Waskita Karya (WSKT) menjaga rasio utang

Sementara itu PTPP menargetkan bisa mengantongi dana Rp 1,26 triliun dari divestasi. Empat aset yang akan didivestasikan adalah proyek Tol Cisumdawu dengan kepemilikan saham 14%, yang rencana penjualannya senilai Rp 50,25 miliar. Kedua, divestasi Tol Medan Kualanamu Tebing-Tinggi dengan kepemilikan 15% yang rencana penjualannya sebesar Rp 264,51 miliar.

Ketiga, proyek Pelabuhan Multiporpose KualaTanjung dengan kepemilikan sebesar 25% dan rencana penjualan senilai Rp 385,18 miliar. Keempat, proyek Tol Pandaan-Malang dengan kepemilikan saham sebesar 35% dan target penjualan Rp 555,62 miliar. PTPP, pada April 2020 lalu, menjelaskan bahwa sudah ada empat investor yang berminat dalam divestasi ini.

Baca Juga: Ini alasan Waskita Karya (WSKT) pilih pendanaan dari divestasi tol

Sementara itu PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) masih mengandalkan kas internal yang dimiliki. Adapun kas dan setara kas di kuartal I-2020 milik TOTL tercatat sebesar Rp 647,72 miliar. Di sisi lain, TOTL memiliki kontrak yang tengah digarap senilai Rp 4,6 triliun, dan mengikuti beberapa tender proyek dengan total nilai sekitar Rp 6,13 triliun.

"Uang masuk dari penyelesaian proyek di tahun ini belum bisa diestimasi. Paling target pendapatan dan laba," jelas Sekretaris Perusahaan TOTL Mahmilan Sugiyo.

Total Bangun Persada menargetkan pendapatan tahun ini sekitar Rp 1 triliun-Rp 2,3 triliun dengan laba di kisaran Rp 50 miliar-Rp 175 miliar.

Baca Juga: Developer masih wait and see, Total Bangun (TOTL) belum raih proyek baru selama Juni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×